Melemahnya rubel telah membantu Rusia menarik lebih banyak turis, lapor surat kabar Kommersant pada Selasa.
Menurut perkiraan Persatuan Industri Pariwisata Rusia, jumlah wisatawan yang mengunjungi Rusia meningkat 13 persen dalam sembilan bulan pertama tahun ini, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014, Kommersant melaporkan.
Secara total, turis asing melakukan 2,54 juta perjalanan ke Rusia antara Januari dan September tahun ini, yang merupakan jumlah tertinggi sejak 2008, kata laporan itu.
Turis Tiongkok menjadi kelompok turis asing terbesar ke Rusia dalam sembilan bulan pertama tahun ini, terhitung 22,9 persen dari total jumlah pelancong asing yang mengunjungi Rusia, menurut data dari Persatuan Industri Pariwisata Rusia.
Jerman berada di urutan kedua dengan 12,6 persen dari total jumlah kunjungan, diikuti oleh AS dengan pangsa 6 persen dan Turki, yang menyumbang 4,6 persen dari total jumlah wisatawan, menurut laporan tersebut.
Vladimir Kantorovich, wakil presiden pertama Asosiasi Operator Tur Rusia, menghubungkan pertumbuhan jumlah wisatawan yang mengunjungi Rusia dengan melemahnya rubel, yang telah kehilangan lebih dari 40 persen nilainya terhadap dolar AS sejak awal tahun. tahun lalu kehilangan dolar. tahun.
Rusia telah menjadi tujuan yang sangat murah bagi banyak turis, kata Kantorovich kepada surat kabar tersebut.
Sementara jumlah turis asing yang bepergian ke Rusia terus meningkat, pariwisata outbound di Rusia menderita akibat resesi ekonomi dan jatuhnya rubel.
Sejak awal tahun, arus wisatawan dari Rusia telah turun 31,4 persen, kata Oleg Safonov, kepala badan pariwisata federal Rusia Rostourism, pada hari Selasa, kantor berita TASS melaporkan.
Terlepas dari penyebab ekonomi, pariwisata outbound di Rusia telah dipengaruhi oleh larangan penerbangan Rusia baru-baru ini ke Mesir yang diberlakukan setelah jatuhnya pesawat penumpang Rusia di Semenanjung Sinai sebagai akibat dari serangan teroris, serta larangan penjualan paket tur ke Turki setelah jatuhnya pesawat tempur Rusia di dekat perbatasan Suriah.
Selain itu, Rusia akan memberlakukan persyaratan visa untuk warga negara Turki mulai 1 Januari 2016 sebagai bagian dari sanksi terhadap negara tersebut, yang mungkin berdampak negatif pada perkembangan pariwisata masuk di Rusia.
Menurut statistik, Turki menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam jumlah turis yang datang ke Rusia.
Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, jumlah wisatawan dari Turki yang mengunjungi Rusia meningkat 15,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut data dari Persatuan Industri Pariwisata Rusia, yang dikutip oleh Kommersant.