Ukraina mengatakan pemberontak akan terus melakukan serangan hingga tahun baru

Separatis Ukraina melancarkan serangan sporadis terhadap pasukan pemerintah saat tahun baru dimulai, melukai tiga tentara, kata militer Kiev, sementara Presiden Petro Poroshenko mengatakan kepada negaranya untuk berdiri teguh menghadapi tahun yang “tidak akan mudah, jangan.”

Militer mengatakan pemberontak melakukan beberapa serangan mortir dan senjata ringan terhadap posisi Ukraina di timur. Pihak berwenang setempat di wilayah Luhansk, yang berbatasan dengan Rusia, mengatakan tembakan mortir pemberontak menghancurkan dua rumah di sebuah kota dan menewaskan satu warga sipil pada hari Kamis.

Tidak ada konfirmasi atas laporan ini dari pemberontak.



“Malam Tahun Baru di zona operasi anti-teroris bukanlah malam yang tenang,” kata militer dalam sebuah pernyataan. “Selama 24 jam terakhir, tiga tentara Ukraina terluka akibat penembakan,” kata juru bicara militer Andriy Lysenko kepada wartawan.



Lebih dari 4.700 orang tewas di Ukraina timur pada tahun 2014 dalam konflik yang mempertemukan kelompok separatis pro-Rusia melawan pasukan pemerintah yang setia kepada pemerintah Kiev yang pro-Barat. Pertempuran tersebut memicu krisis terburuk dalam hubungan antara Rusia dan Barat sejak Perang Dingin.



Pihak berwenang Ukraina dan kelompok separatis telah menukarkan ratusan tawanan perang sebagai bagian dari 12 poin rencana untuk mengakhiri konflik. Dalam upaya diplomatik baru untuk memulihkan perdamaian, Poroshenko bersiap untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin serta para pemimpin Prancis dan Jerman pada 15 Januari di Kazakhstan.



Serangan yang terjadi pada malam Tahun Baru ini menggarisbawahi rapuhnya gencatan senjata yang secara teoritis telah berlaku sejak awal September, meskipun sering kali dilanggar.



Poroshenko, yang mengakui bahwa Kiev tidak memiliki sarana militer untuk merebut kembali wilayah yang hilang dengan kekerasan, mengatakan kepada Ukraina pada hari Kamis bahwa mereka telah mengalami tahun terburuk sejak berakhirnya Perang Dunia II pada tahun 1945.



“Musuh yang marah telah menyerang hidup kami, wilayah kami, kebebasan dan kemerdekaan kami,” katanya dalam pesan Tahun Baru di situs kepresidenan.



Ia memperingatkan bahwa tahun 2015 “tidak akan mudah,” dan memperkirakan tahun ini akan tercatat dalam sejarah ketika Ukraina menerapkan reformasi yang akan membuka jalan bagi keanggotaan Uni Eropa.



Komitmen kepemimpinan baru Kiev terhadap integrasi Eropa setelah penggulingan presiden yang didukung Moskow pada Februari lalu telah menempatkan Kiev berselisih dengan Rusia, mantan penguasa Soviet di Ukraina, yang ingin mempertahankan Ukraina dalam orbit politik dan ekonominya.

Togel Singapura

By gacor88