‘Gol hantu’ Frank Lampard melawan Jerman di Piala Dunia 2010 masih tidak diterima dengan baik oleh pelatih Rusia Fabio Capello, yang mengatakan dampak positif dari pengenalan teknologi garis gawang sudah terlihat di Brasil.
Capello, mantan pelatih Inggris, meratapi kenyataan bahwa teknologi itu tidak tersedia baginya empat tahun lalu ketika tembakan Lampard membentur bagian bawah mistar dan berada di belakang garis Jerman, namun gol tersebut dianulir oleh wasit.
Inggris, yang saat itu tertinggal 2-1, kalah pada pertandingan putaran kedua 4-1 dan tersingkir dari kompetisi.
Prancis menjadi tim pertama di Piala Dunia yang mendapatkan gol dengan teknologi tersebut pada hari Minggu ketika gol kedua mereka dalam kemenangan 3-0 atas Honduras dikonfirmasi oleh Sistem Kontrol Sasaran.
“Seperti yang Anda lihat kemarin, para ahli tahu betapa besar perbedaannya,” kata Capello kepada wartawan, Senin. “Kami telah membayar harga untuk teknologi yang ada saat ini.”
Tim siap
Capello, yang akan memimpin Rusia hingga putaran final 2018 di kandang sendiri, yakin timnya siap untuk pertandingan pembuka Grup H melawan Korea Selatan di Pantanal Arena Cuiaba pada hari Selasa.
“Saya yakin bahwa kami bekerja keras dan melakukan segalanya untuk mencapai (pertandingan) pembuka ini dalam kondisi fisik prima,” kata pelatih asal Italia itu, sambil menambahkan bahwa para pemainnya sudah bersiap menghadapi suhu panas di Cuiaba.
Capello mengatakan dia ingin timnya bermain dengan kecerdasan dan kepribadian. Dan setelah timnya menang 2-1 atas rival mereka dalam pertandingan persahabatan di Dubai November lalu, ia merasa Korea tidak akan memberikan kejutan apa pun.
“Saya pikir kami mendapat informasi yang baik dan yang terpenting, kami telah bermain dan mengenal mereka,” katanya.
“Tidak penting untuk mengetahui nama mereka, namun karakteristik para pemain adalah yang paling penting untuk mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi pertandingan dalam kondisi yang sangat baik.”
Capello menunjuk bek Vasili Berezutsky sebagai kaptennya, bukan gelandang Igor Denisov, untuk penampilan pertama Rusia di putaran final Piala Dunia sejak Korea dan Jepang menjadi tuan rumah bersama turnamen tersebut pada tahun 2002.
“Igor adalah pemimpin di lapangan, tapi Vasili berbicara bahasa Inggris dan komunikasi dengan wasit sangat penting,” ujarnya.
Nestor Pitana dari Argentina akan bertugas pada hari Selasa.
“Penting bagi Rusia untuk bermain di final untuk pertama kalinya dalam 12 tahun, kami memerlukan pengalaman untuk memahami level teratas dalam sepak bola (hari ini) untuk mempersiapkan Euro (pada 2016) dan Piala Dunia di kandang sendiri.”
Lihat juga:
Rusia mengincar kemenangan dalam pertandingan Piala Dunia melawan Korea Selatan