Badan antariksa Rusia Roscosmos tidak putus asa bahwa komunikasi dengan pesawat luar angkasa Mars yang hilang dapat terjalin.
Wahana tersebut, yang dikenal sebagai Schiaparelli, merupakan bagian dari misi bersama dengan Badan Antariksa Eropa (ESA) ke Planet Merah.. Kehilangan kontak kemarin sebelum mendarat.
“Jika Schiaparelli melakukan pendaratan ‘lunak’ di permukaan, maka, sesuai dengan programnya, baterai tersebut akan memberi daya pada pesawat ruang angkasa selama tiga hingga sepuluh hari, yang selama itu memungkinkan untuk berkomunikasi dengan pendarat,” demikian dikutip Roscosmos. seperti yang dikatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.
Baik Roscosmos dan ESA telah mencoba mendaratkan wahana di Mars di masa lalu. Namun, selain misi Soviet yang sukses pada tahun 1971, tidak ada satu pun lembaga yang berhasil melakukan pendaratan. Schiaparelli dimaksudkan untuk mendemonstrasikan teknik pendaratan untuk misi lanjutan yang lebih besar yang direncanakan pada tahun 2020
Penyelidikan ini merupakan bagian dari proyek ExoMars senilai 1,5 miliar euro ($1,65 juta), sebuah program dua fase Eropa yang awalnya disusun bekerja sama dengan badan antariksa AS, NASA. Pada tahun 2012, perubahan kebijakan luar angkasa AS menyebabkan NASA menarik diri dari proyek tersebut. Roscosmos turun tangan untuk mengisi kekosongan tersebut.
Schiaparelli melakukan perjalanan ke Mars dengan menggunakan pesawat ruang angkasa yang dikenal sebagai Trace Gas Orbiter (TGO), yang dianggap sebagai instrumen ilmiah utama pada tahap pertama program ExoMars ini. Saat Schiaparelli mencoba mendarat pada Rabu malam, TGO memarkir dirinya di orbit Mars.
Turunnya Schiaparelli ke permukaan Mars akan selalu menjadi hal yang dramatis. Ia menghantam atmosfer Mars dengan kecepatan 21.000 km/jam dan, dengan menggunakan kombinasi penahan udara, parasut, dan pendorong bertenaga, seharusnya melambat hingga 2 meter di atas permukaan.
Pada jarak 2 meter, mesin Schiaparelli seharusnya dimatikan agar pendarat bisa jatuh ke tanah. Kerangka yang dapat dihancurkan di bawah pendarat dimaksudkan untuk menyerap dampaknya. Gravitasi Mars sekitar 38% gravitasi Bumi, jadi kejatuhannya pasti bisa diatasi. Meski begitu, kontak terputus.
Pada konferensi pers Kamis pagi, ESA mengatakan telah menerima data dari sebagian besar proses pendaratan. Hasilnya, tes tersebut disebut sebagai tes yang berhasil sebagian. Namun, agensi tersebut tidak menjelaskan apa yang terjadi pada pendarat di saat-saat terakhir.
ESA mengatakan diperlukan waktu beberapa hari untuk menganalisis data dan menentukan nasib akhir Schiaparelli.