BAKU — Tirai jatuh pada Pertandingan Eropa pertama pada hari Minggu dengan status Baku sebagai tuan rumah yang cakap dari acara olahraga besar ditingkatkan, tetapi dengan bayangan menggantung di masa depan kompetisi kontinental.
Opini terbagi ketika Azerbaijan diumumkan sebagai tuan rumah pertandingan pada tahun 2012 dengan pertanyaan serius tentang catatan hak asasi manusianya.
Namun, ada sedikit kritik terhadap pertunjukan yang mereka tampilkan, dengan sedikit biaya yang dihemat dan pujian luas untuk tempat dan infrastruktur yang mewah.
Namun, masih ada pertanyaan tentang kekuatan kompetisi, dan ketidakhadiran atlet top telah menyebabkan banyak kritikus menyarankan acara tersebut memiliki sedikit masa depan dalam kalender olahraga yang jenuh.
Kehadiran di kompetisi atletik dan renang, biasanya acara pita biru tetapi diisi oleh atlet tingkat ketiga dan perenang junior di Baku, hanya menegaskan perjuangan Olimpiade untuk menangkap imajinasi olahraga.
Angka kumulatif 22.000 penonton menghadiri hari pertama atletik, sementara angka hanya 10.661 diumumkan pada hari kedua dan terakhir di Stadion Olimpiade berkapasitas 68.000 tempat duduk.
Dari sekitar 6.000 atlet di Baku, hanya 59 yang memenangkan medali emas Olimpiade, tetapi meskipun tidak ada pesaing terkenal, ada kesuksesan.
Acara non-Olimpiade yang inovatif seperti bola basket 3×3 dan sepak bola pantai memikat penonton.
Azerbaijan, yang tidak dikenal karena silsilah olahraganya, finis kedua di tabel medali hanya di belakang tim Rusia yang dominan, yang menyapu hampir semua orang di depan mereka.
Penyelenggara mengikuti cetak biru Olimpiade sebelumnya dan banyak berinvestasi dalam acara tersebut, yang menampilkan atlet dari 50 negara Eropa dalam 20 cabang olahraga, sehingga menunjukkan kelayakan Azerbaijan sebagai calon tuan rumah Olimpiade.
“Mereka sangat mampu menjadi tuan rumah Olimpiade,” kata Patrick Hickey, presiden Komite Olimpiade Eropa (EOC), dalam konferensi pers, Minggu.
“Ketika Anda melihat infrastruktur yang mereka bangun, itu jelas mengarah ke masa depan. Saya pikir itu akan terjadi.”
Tetap saja, pengeluaran mewah Baku menetapkan standar tinggi untuk acara pemula.
Belanda menarik diri dari menjadi tuan rumah edisi 2019 beberapa hari sebelum upacara pembukaan di Baku karena pemerintah Belanda memutuskan itu akan menjadi beban keuangan.
Tujuh kandidat sejak muncul sebagai pengganti potensial dan Hickey membantah klaim akan sulit bagi mereka untuk meniru Baku, mengatakan acara tersebut akan disesuaikan dengan kota tuan rumah berikutnya.
Untuk infrastruktur saja, posisi Baku di dunia olahraga telah ditingkatkan oleh European Games, tetapi tanpa konfirmasi tuan rumah untuk 2019, masih harus dilihat apakah acara tersebut memiliki masa depan jangka panjang.