Amerika Serikat akan meningkatkan kehadirannya di wilayah Laut Hitam, menggunakan sebagian dari dana $1 miliar yang dijanjikan kepada sekutu NATO di perbatasan Rusia, dan akan terus mengirim kapal perang ke wilayah tersebut, Menteri Pertahanan Chuck Hagel mengatakan pada hari Kamis di Rumania.
Hagel adalah pejabat tinggi AS terbaru yang mengunjungi Eropa sejak aneksasi Rusia atas Krimea, ketika Washington mencoba meyakinkan sekutunya yang khawatir tentang niat Moskow di wilayah bekas Perang Dingin.
Tur ini bertepatan dengan kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Polandia minggu ini, ketika ia berjanji untuk meningkatkan dukungan militer bagi anggota NATO di Eropa Timur, termasuk dana $1 miliar untuk meningkatkan dukungan angkatan bersenjata NATO dan melatih negara-negara.
Dulunya merupakan negara komunis yang tertutup, Rumania kini menjadi anggota NATO dan Uni Eropa. Bukares merupakan salah satu pendukung paling gigih sanksi Barat terhadap Rusia, telah menjadi tuan rumah latihan militer gabungan dengan pasukan AS di wilayahnya dan berpartisipasi dalam latihan angkatan laut di Laut Hitam.
Hagel sedang berkunjung ke pelabuhan Constanta di Rumania, yang baru-baru ini menjadi tuan rumah bagi kapal-kapal AS yang melakukan latihan angkatan laut dan tempat kapal penjelajah berpeluru kendali Aegis USS Vella Golf saat ini berlabuh.
Dana sebesar $1 miliar tersebut akan memungkinkan “kehadiran kapal Amerika yang lebih kuat di Laut Hitam,” kata Hagel, seraya menambahkan bahwa kehadiran Teluk Vella merupakan ekspresi komitmen Washington terhadap keamanan regional.
“Kami akan mempertahankan kecepatan itu ke depan,” kata Hagel kepada wartawan, mengacu pada kehadiran kapal-kapal AS di Laut Hitam sejak krisis Krimea meletus.
Bukares secara terbuka menyerukan peningkatan kehadiran militer AS di Laut Hitam, dan sangat prihatin dengan niat Rusia di negara tetangganya, Moldova, yang dulunya merupakan bagian dari Rumania dan memiliki minoritas berbahasa Rusia.
Sejak konflik mengenai Ukraina pecah, Rumania juga berjanji untuk meningkatkan belanja pertahanannya. Pengumuman tersebut mendapat pujian dari Washington, yang mendesak anggota NATO lainnya untuk mengikuti jejaknya dan merombak cara pelatihan militer mereka.
Obama juga memanfaatkan kunjungan ke Polandia untuk mendukung presiden baru Ukraina, di tengah meningkatnya tindakan keras pasukan Ukraina terhadap pemberontak pro-Rusia.
Negara-negara industri terkemuka Kelompok Tujuh mengancam akan menjatuhkan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia jika mereka tidak membantu memulihkan perdamaian di Ukraina timur.
Lihat juga:
Kementerian Pertahanan akan memperluas Armada Laut Hitam