Petani di wilayah Rostov Rusia, salah satu yang paling penting untuk ekspor gandum, menghadapi hasil gandum yang datar atau lebih rendah tahun ini karena kurangnya hujan pada musim gugur yang lalu, dan cuaca hangat saat ini dapat memperburuk situasi tanpa lebih banyak hujan dalam beberapa minggu mendatang.
Rostov adalah wilayah selatan kedua yang terkena dampak kurangnya kelembapan setelah Krasnodar, wilayah utama ekspor gandum melalui Laut Hitam ke Afrika Utara dan Timur Tengah.
“Kondisi cuaca musim gugur lalu sulit … tetapi hujan yang baik datang pada akhir April dan awal Mei dan memungkinkan tingkat kelembapan pulih secara signifikan,” kata Roman Bondarev, kepala operasi RZ Agro. Lahan kelompok tersebut di wilayah Rostov selatan diharapkan menghasilkan gandum musim dingin yang sangat mirip dengan lima ton per hektar tahun lalu.
Namun, kualitas gandum harus tetap datar tahun ini, tambah Bondarev. Sekitar 70 persen dari tanaman harus berkualitas penggilingan, dimana gandum kelas tiga berjumlah 10-15 persen.
Di peternakan lain di wilayah Rostov selatan, rencananya adalah mendapatkan 3,6 hingga 3,7 ton gandum per hektar dibandingkan dengan 3,9 ton tahun lalu, kata Vladimir Abramov, ahli agronomi di Agro Michurinskoye.
“Tahun ini kadar air di tanah lebih rendah. Ada harapan hujan turun,” katanya. Dia mengharapkan hujan akhir pekan ini, tetapi menambahkan bahwa hingga 20 persen dari hasil panen bisa hilang jika kurangnya hujan terus berlanjut.
Dia mengharapkan gandum kelas empat mencapai 60 persen dari hasil panen dengan 20 persen gandum kelas tiga dan kelas lima menutupi sisanya.
Lihat juga: Ekspor gandum Rusia bisa turun 20% jika hujan tidak turun
Secara keseluruhan, meskipun ada beberapa lahan kering di Rostov selatan, prakiraan cuaca selama dua minggu ke depan selama periode kritis untuk panen tidak membuat situasi terlalu berisiko, kata Karen Braun dari tim analis Lanworth di Thomson Reuters.
Dia mengatakan dia tidak mengharapkan kerugian tambahan yang signifikan dari hasil panen di bagian selatan wilayah tersebut.
Namun, di bagian timur wilayah Rostov, hasil panen diperkirakan turun menjadi 1,8 hingga 2,0 ton per hektar dari 3,0 menjadi 3,5 tahun lalu, kata ahli agronomi di pertanian lokal di Vishnyovka dan Verbochki. Diharapkan bahwa tanah mereka akan mendapatkan hasil yang lebih tinggi.
Kekeringan juga tetap menjadi masalah utama di sini, bersama dengan panasnya, tetapi hujan diperkirakan akan turun menjelang akhir minggu.
Menurut seorang pakar pertanian, yang berencana mulai memanen pada awal Juli, hasil panen di bagian wilayah ini bisa turun 5 hingga 10 persen jika tidak turun hujan dalam 20 hari ke depan.