NEW YORK – Sebuah bank milik negara Rusia membayar pembelaan hukum terhadap seorang karyawan yang dituduh menyamar sebagai bankir di New York saat diam-diam menjadi mata-mata Moskow, demikian konfirmasi pengacaranya.
Yevgeny Buryakov dan dua warga negara Rusia lainnya, Igor Sporyshev dan Victor Podobnyy, dituduh berkonspirasi untuk memperoleh intelijen ekonomi atas nama Rusia, termasuk informasi tentang sanksi AS terhadap negara tersebut, dan merekrut penduduk Kota New York sebagai sumber intelijen.
Pengacara Buryakov, Scott Hershman dari perusahaan White & Case, mengatakan kepada Hakim Distrik AS Richard Berman pada hari Selasa bahwa perusahaannya telah menandatangani perjanjian hak asuh dengan perusahaan tempat Buryakov bekerja, yaitu perusahaan milik negara Vneshekonombank.
Jaksa federal telah meningkatkan kemungkinan bahwa mengizinkan pihak ketiga mendanai pembelaan Buryakov dapat menimbulkan konflik kepentingan. Berman menyatakan akan menggelar sidang pada Senin, 18 Mei untuk menyelidiki apakah ada potensi konflik.
Keputusan Vneshekonombank untuk membiayai pembelaan Buryakov terjadi setelah Kementerian Luar Negeri Rusia meminta Amerika Serikat untuk membebaskannya, dengan mengatakan bahwa jaksa penuntut tidak memberikan bukti yang mendukung tuduhan tersebut.
Buryakov mengaku tidak bersalah atas tuduhan konspirasi dan bertindak sebagai agen tidak terdaftar Rusia.
Perwakilan Vneshekonombank di New York mengajukan pertanyaan ke kantor pers perusahaan di Moskow, yang tidak dapat dihubungi di luar jam kerja reguler.
Jaksa mengatakan Buryakov terlibat dalam pekerjaan rahasia untuk dinas intelijen luar negeri Rusia, yang dikenal sebagai SVR, sambil menyamar sebagai bankir di Vneshekonombank di New York. Dia tetap terdaftar di situs web perusahaan sebagai wakil perwakilan untuk cabang New York.
Sporyshev sebelumnya adalah perwakilan perdagangan Rusia dari tahun 2010 hingga 2014, sementara Podobnyy bekerja sebagai atase di misi Rusia di PBB dari tahun 2012 hingga 2013, menurut otoritas AS.
Keduanya tidak lagi tinggal di Amerika Serikat dan belum ditangkap. Jaksa mengatakan kedua pria tersebut menikmati kekebalan diplomatik saat bekerja di New York.
Buryakov bertemu dengan Sporyshev puluhan kali antara tahun 2012 dan 2014 untuk bertukar informasi terkait pekerjaan mereka sebagai agen SVR, menurut jaksa. Buryakov juga melakukan perjalanan ke negara lain pada bulan November 2012 dan Maret 2013 untuk mengumpulkan informasi intelijen ekonomi tambahan untuk SVR, kata jaksa.