Perusahaan minyak utama Rusia Rosneft dan Venezuela telah menyepakati investasi senilai $14 miliar di sektor minyak dan gas negara itu, kantor berita Reuters melaporkan, mengutip pernyataan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
“Kami mengadakan pertemuan yang hebat dan menyepakati investasi lebih dari $14 miliar,” Reuters mengutip Maduro mengatakan dalam wawancara televisi setelah pembicaraan dengan CEO Rosneft Igor Sechin pada hari Rabu.
$14 miliar termasuk semua investasi Rosneft dalam proyek yang ada dan yang akan datang, kata juru bicara perusahaan Rosneft kepada kantor berita RIA Novosti.
“Kami tidak berbicara tentang uang baru,” kata juru bicara itu kepada RIA.
Maduro mengatakan dana yang diinvestasikan akan membantu menggandakan produksi minyak Venezuela, lapor Reuters. Dia tidak merinci bagaimana investasi akan dialokasikan atau siapa yang akan menyediakan dana.
Pembicaraan antara Sechin dan Maduro juga dihadiri oleh Diosdado Cabello, ketua Majelis Nasional Venezuela, dan Eulogio del Pino, presiden perusahaan minyak negara Venezuela Petroleos de Venezuela (PDVSA), kata laporan itu.
PDVSA dan kementerian perminyakan Venezuela tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Menurut data yang diposting di akun Twitter resmi PDVSA, negara-negara tersebut akan “menciptakan perusahaan bersama” dan bertujuan untuk mengembangkan cadangan di sabuk minyak Orinoco, sebuah area di Venezuela utara yang memiliki salah satu cadangan minyak terbesar di dunia.
Rosneft mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa pihaknya berencana untuk meningkatkan produksi minyak mentahnya sendiri di Venezuela dari 1,6 juta ton tahun lalu menjadi 8 juta ton per tahun pada tahun 2019. Rosneft menginvestasikan $1,8 miliar dalam usaha patungan di Venezuela dari 2010 hingga 2014, kata pernyataan itu. .
Rosneft juga telah menawarkan untuk meningkatkan sahamnya di Petromonagas, usaha patungannya dengan PDVSA, dari 16,7 persen saat ini menjadi 40 persen – jumlah maksimum yang diperbolehkan bagi perusahaan asing dalam usaha patungan di Venezuela, menurut laporan Reuters.
Rosneft dan PDVSA saat ini terlibat dalam lima proyek produksi minyak bersama di Venezuela, menurut pernyataan Rosneft.
Investasi asing baru akan membantu meningkatkan ekonomi Venezuela, yang menderita akibat penurunan harga minyak tahun lalu. Perekonomian Rusia juga terpukul keras oleh anjloknya harga minyak, ekspor utama Rusia, serta sanksi Barat atas krisis Ukraina.