Usulan perdamaian baru yang diajukan Presiden Vladimir Putin untuk Ukraina tidak lebih dari sebuah cetak biru pendudukan militer untuk mengamankan wilayah yang direbut oleh pemberontak dukungan Moskow, kata utusan AS untuk PBB pada hari Rabu.
“Rencana tersebut bertujuan untuk melegitimasi perolehan teritorial yang dicapai pada bulan September oleh kelompok separatis serta personel dan peralatan Rusia di wilayah Ukraina,” kata Duta Besar AS Samantha Power kepada Dewan Keamanan PBB.
“Mari kita buka tabir rencana perdamaian Putin dan sebut saja apa adanya – rencana pendudukan Rusia,” katanya dalam pertemuan khusus badan yang beranggotakan 15 negara itu mengenai Ukraina.
Putin mengajukan proposal untuk mengakhiri konflik yang telah menewaskan lebih dari 4.800 orang sejak April lalu kepada Presiden Ukraina Petro Poroshenko pekan lalu. Namun Moskow mengatakan pada hari Minggu bahwa Poroshenko menolak rencana tersebut.
Juru bicara Putin mengatakan usulan tersebut menyerukan gencatan senjata oleh pasukan pemerintah dan milisi separatis di Ukraina tenggara, dan penarikan artileri berat oleh kedua belah pihak.
Power mengatakan itu adalah “sebuah rencana yang akan membebaskan Rusia dari komitmen yang dibuatnya di Minsk untuk menarik para pejuangnya dan mengembalikan kendali perbatasan internasional ke Ukraina.”
“Berkali-kali, Presiden Putin mengulurkan ranting zaitun di satu tangan dan membagikan rudal jelajah dan tank dengan tangan lainnya,” katanya.
Power mengacu pada rencana perdamaian yang disepakati September lalu di Minsk, Belarus, antara Ukraina, Rusia dan para pemimpin separatis pro-Rusia untuk mengakhiri perang.
Duta Besar Rusia Vitaly Churkin menyalahkan Kiev atas meningkatnya kekerasan baru-baru ini dan mengatakan Moskow memastikan “kepatuhan penuh terhadap perjanjian Minsk.”
Duta Besar Lituania Raimonda Murmokaite mengatakan, “Niat Rusia untuk menulis ulang perjanjian Minsk dengan cara yang akan melegitimasi dan menerima keuntungan teritorial yang diperoleh para militan menunjukkan dukungan sepenuh hati Kremlin terhadap para penjahat tersebut.”
Rencana Minsk mengatur gencatan senjata dan penarikan pejuang asing dan peralatan militer dari Ukraina. Gencatan senjata sangat goyah sejak awal dan ratusan orang tewas sejak September dalam bentrokan yang menurut Kiev melibatkan pasukan reguler Rusia.
Duta Besar Inggris Mark Lyall Grant juga ikut mengkritik Moskow, dengan mengutip “pola penyangkalan dan misinformasi yang biasa dilakukan Rusia”. Dia juga meminta Moskow untuk berhenti menggunakan konvoi kemanusiaan untuk memasok senjata kepada pemberontak.
Dewan ini terperosok di Ukraina, sebuah topik yang telah dibahas puluhan kali sejak musim semi lalu.