Rusia telah meninggalkan misi 2,6 miliar rubel ($ 51 juta) untuk memasok Stasiun Luar Angkasa Internasional, kepala badan antariksa Roscosmos mengatakan pada hari Rabu, kemunduran terbaru untuk program luar angkasa negara yang terkepung.
Kapal kargo tak berawak Progress M-27M, yang membawa hampir 3 ton perbekalan, tidak dapat berlabuh dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) karena masalah setelah diluncurkan dari Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan Selasa pagi, kata kepala Roscosmos Igor Komarov, kata .
Komarov mencatat serangkaian masalah teknis yang menyebabkan kapal barang lepas kendali tak lama setelah mencapai orbit tentatifnya dan mulai jatuh kembali ke Bumi.
“Akibatnya, penerbangan lanjutan pesawat ruang angkasa dan dockingnya dengan ISS tidak mungkin dilakukan,” katanya dalam konferensi pers.
Eksplorasi ruang angkasa adalah masalah kebanggaan nasional di Rusia, yang berakar pada “perlombaan luar angkasa” Perang Dingin dengan Amerika Serikat, tetapi runtuhnya Uni Soviet membuat dana program luar angkasa kelaparan dan telah diganggu oleh masalah dalam beberapa tahun terakhir.
Perselisihan industri dan tuduhan korupsi telah melanda pembangunan Kosmodrom Vostochny unggulan di Timur Jauh Rusia, dan Roscosmos mengumumkan minggu lalu bahwa mereka akan memangkas pengeluaran lebih dari sepertiga selama 10 tahun ke depan karena krisis ekonomi negara itu.
Puing-puing kemungkinan besar akan mencapai Bumi
Total biaya kapal kargo Progress dan roket pendorongnya adalah 2,59 miliar rubel, kata seorang juru bicara Roscosmos.
Tanggal peluncuran untuk dua kapal kargo Progress akan diundur ke kuartal ketiga dan keempat tahun ini, kata wakil kepala Roscosmos Alexander Ivanov.
Puing-puing dari kapal Progress M-27M kemungkinan akan terbakar saat memasuki kembali atmosfer, kata Vladimir Solovyev, direktur penerbangan untuk bagian Rusia dari ISS.
“(Jalur penurunan) menandakan elemen struktur kapal tidak akan sampai ke permukaan bumi,” ujarnya.
Puing-puing yang tersisa kemungkinan akan mendarat antara 5 dan 7 Mei, tetapi para ahli tidak akan tahu persis di mana itu akan jatuh setidaknya dua hari lagi, tambah Solovyev.
Pesawat ruang angkasa Progress mengorbit sekitar 120 mil (197 kilometer) di atas Bumi pada Rabu malam, menurut situs pelacakan satelit n2yo.com. NASA mengatakan dalam email bahwa pihaknya tidak mengetahui kapan kapsul Progress akan memasuki kembali atmosfer.
Awak saat ini di Stasiun Luar Angkasa Internasional terdiri dari Terry Virts dan Scott Kelly dari Amerika, Anton Shkaplerov dari Rusia, Gennady Padalka dan Mikhail Korniyenko, dan Samantha Cristoforetti dari Italia.