LONDON – Norilsk Nickel dan investor lainnya berencana menyelesaikan pembelian paladium dari persediaan Bank Sentral Rusia pada akhir tahun ini, kata wakil kepala eksekutif produsen tersebut pada hari Senin.
Perusahaan juga berharap dapat memasok nikel ke Shanghai Futures Exchange, dan akan menjajaki opsi yang memungkinkan untuk aset non-inti, termasuk bagian dari divisi polar dan aset gas hulu.
Norilsk, produsen paladium terbesar di dunia, mengusulkan skema tersebut kepada Bank Sentral tahun lalu sebagai bagian dari upayanya untuk menjamin ketersediaan pasokan bagi pelanggan jangka panjang dan untuk meningkatkan transparansi pasar, dan menambahkan bahwa kumpulan investor dan pembiayaan potensial dapat muncul. hingga $2 miliar.
“Dalam hal stok yang ada, kami sangat aktif bekerja sama dengan Bank Sentral Rusia karena kami memahami bahwa mereka adalah pemegang sumber daya paladium yang signifikan,” kata Pavel Fedorov kepada Reuters dalam sebuah wawancara di London.
“Tapi (itu) sesuatu yang cukup mudah dicerna pasar, kalau dijual,” imbuhnya.
Fedorov mengatakan modal untuk pembelian tersebut akan diperoleh melalui uang tunai, bukan melalui pertukaran platinum.
Dia menambahkan bahwa ada kesepakatan dari tingkat politik, dan proses persetujuan dengan Bank Sentral sedang diselesaikan.
“Setelah itu ada, kami akan menguraikan mekanisme pasokannya,” katanya.
Fedorov mengatakan Norilsk mendapat sejumlah tawaran pembiayaan, termasuk dari lembaga keuangan besar, dan akan berinvestasi hingga $200 juta dalam ekuitasnya.
Volume paladium yang dimiliki oleh bank sentral merupakan rahasia negara, namun lembaga tersebut memiliki salah satu cadangan emas dan mata uang terbesar di dunia.
Bursa Shanghai, Opsi Kutub
Norilsk, yang juga merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia, berharap dapat mencapai kesepakatan dengan Shanghai Futures Exchange untuk memasok nikel untuk pengiriman berdasarkan kontrak berjangka dalam beberapa bulan ke depan, kata Fedorov.
“Fokus jangka panjang kami adalah membantu mensponsori pengembangan pasar komoditas Tiongkok dan ShFE adalah mitra utama kami,” katanya.
“Platform mereka berkembang dan menarik dan dialog kami dengan mereka sebenarnya bukan tentang nikel, melainkan diskusi yang lebih luas tentang platinum, paladium dan emas serta nikel,” tambah Fedorov.
Perusahaan ini juga menjajaki alternatif strategis untuk divisi kutub bagian selatan yang berkinerja buruk, yang menghasilkan sekitar 4 persen output perusahaan.
Pilihannya termasuk memisahkannya menjadi perusahaan yang berdiri sendiri, menjualnya atau membentuk kemitraan ekuitas, tambahnya.
Fedorov mengatakan dua aset lainnya merupakan bagian dari tinjauan strategis, aset hulu gas dan Pelabuhan Arkhangelsk, yang akan dijual.