Meskipun terjadi krisis ekonomi, dua pertiga perusahaan Rusia tidak melakukan PHK, dan lebih memilih untuk bertahan dari krisis dengan memperpendek jam kerja atau mengurangi gaji pekerja, demikian temuan sebuah studi yang dilakukan oleh konsultan manajemen global Hay Group.
“Banyak perusahaan menolak mengambil tindakan radikal, karena situasi di beberapa sektor telah stabil,” kata Irina Chernozubova, kepala departemen penelitian Hay Group untuk Rusia.
Setelah berbulan-bulan diterpa kabar buruk, termasuk penurunan tajam harga minyak dan nilai rubel, perekonomian Rusia tampaknya mulai membaik. Harga minyak meningkat, rubel naik hampir 40 persen terhadap dolar AS sejak awal Februari dan investor kembali tertarik.
Stabilisasi ini juga terlihat di pasar tenaga kerja. Setelah melakukan survei terhadap 400 perusahaan di 18 sektor ekonomi, analis di Hay Group menemukan bahwa sekitar 42 persen perusahaan Rusia pasti tidak akan melakukan PHK, sementara 25 persen mengatakan mereka saat ini tidak membuat rencana dan akan bertindak sesuai dengan situasi.
Hal ini merupakan kabar baik bagi pekerja Rusia, yang menghadapi kombinasi buruk dari meningkatnya pengangguran dan berkurangnya lapangan kerja dalam beberapa bulan terakhir. Pengangguran terdaftar meningkat sebesar 12 persen antara bulan Januari dan awal April, bahkan ketika jumlah lowongan kerja turun sebesar 13,6 persen, kantor berita RBC melaporkan, mengutip statistik Kementerian Tenaga Kerja.
Hay Group menemukan bahwa kondisi terbaik terjadi di sektor pertanian, dimana hanya 13 persen perusahaan yang merencanakan pengurangan staf. Industri bioteknologi, farmasi, dan sumber daya alam juga merupakan tempat berlindung yang aman bagi karyawan, dengan hanya 17 persen perusahaan yang berencana melakukan PHK.
Yang kurang menjanjikan adalah industri perhotelan, dimana 63 persen pub dan restoran yang disurvei mengatakan mereka bermaksud untuk mengurangi sejumlah besar lapangan kerja.
Restoran memotong biaya hanya karena kebutuhan. “Permintaan terhadap restoran turun 15 hingga 20 persen tahun ini karena menurunnya daya beli,” kata Igor Bukharov, presiden Federasi Restoran dan Pengelola Hotel Rusia, kepada situs berita RBC.
Separuh dari bank-bank Rusia dan 56 persen produsen bahan konstruksi juga berencana memberhentikan stafnya karena sektor mereka masing-masing terkena dampak krisis ekonomi.