Meski terjadi resesi, dukungan Rusia terhadap program luar angkasa masih tetap tinggi

Dukungan masyarakat terhadap program luar angkasa Rusia masih tetap kuat, bahkan ketika krisis ekonomi menyebabkan semakin banyak warga Rusia yang jatuh miskin, menurut sebuah jajak pendapat yang dipublikasikan pada Jumat.

Survei yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Opini Publik Rusia (VTsIOM) menemukan bahwa 47 persen responden menginginkan program luar angkasa negaranya diperluas, meskipun saat ini terdapat kesulitan ekonomi. Empat puluh persen mengatakan komitmen eksplorasi ruang angkasa saat ini sudah tepat, sementara 8 persen mengatakan pengeluaran harus dipotong, menurut VTsIOM.

Pemerintah pada bulan Mei lalu berjanji untuk menghabiskan 1,8 triliun rubel ($35 miliar) untuk program luar angkasa pada tahun 2020.

Jajak pendapat tersebut dilakukan ketika sanksi Barat terhadap Rusia terkait Ukraina dan penurunan tajam harga minyak, ekspor utama Rusia, turut menurunkan standar hidup warga Rusia. Rata-rata upah riil pada bulan Februari 9,9 persen lebih rendah dibandingkan bulan Februari 2014, menurut badan statistik negara Rosstat. Pada akhir tahun lalu, 16,1 juta orang Rusia, atau 11,2 persen penduduknya, berada di bawah garis kemiskinan, meningkat 600.000 orang dibandingkan tahun sebelumnya. Perekonomian Rusia diperkirakan akan menyusut hingga 5 persen pada tahun 2015.

Namun dukungan terhadap eksplorasi ruang angkasa Rusia secara tradisional mampu bertahan dari guncangan ekonomi. Pada tahun 1998, ketika Rusia mengalami krisis keuangan yang dahsyat, VTsIOM menemukan bahwa 40 persen responden mempunyai pengaruh yang baik terhadap eksplorasi ruang angkasa, 30 persen mengatakan bahwa pendanaan tidak boleh diubah dan 11 persen mendukung pemotongan.

Peningkatan dari 70 persen untuk mendukung pengeluaran saat ini atau diperluas pada tahun 1998 menjadi 87 persen pada tahun 2015 bertepatan dengan semangat patriotik yang dipicu oleh aneksasi Krimea dari Ukraina oleh Rusia tahun lalu. Sejak awal era ruang angkasa pada tahun 1950-an, kepemimpinan Soviet dan Rusia telah menggunakan program luar angkasa untuk menginspirasi patriotisme dan memproyeksikan citra kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang setara dengan Barat.

Laporan Pew Research Center baru-baru ini menemukan bahwa dalam sejarah badan antariksa AS, NASA, tidak pernah ada lebih dari 22 persen orang Amerika yang mengatakan bahwa badan antariksa tersebut kekurangan dana.

Meskipun demikian, pengeluaran Rusia untuk program luar angkasa pada tahun 1998 jauh lebih rendah dibandingkan saat ini, dengan anggaran sebesar $600 juta pada tahun tersebut. Program ini berada di ambang kehancuran hampir sepanjang tahun 1990an.

Setelah Vladimir Putin menjadi presiden pada tahun 2000, Rusia mengalokasikan sumber daya yang lebih besar untuk menghidupkan kembali program tersebut, dan menurut jajak pendapat VTsIOM, proporsi responden yang percaya bahwa Rusia memiliki posisi dominan dalam eksplorasi ruang angkasa telah meningkat dua kali lipat sejak tahun 1998 dari 30 persen menjadi 60 persen.

Jajak pendapat tersebut juga menunjukkan bahwa 62 persen responden sangat mendukung kerja sama antariksa dengan negara lain. AS tetap menjadi mitra utama Rusia di kawasan ini.

Jajak pendapat VTsIOM dilakukan dari tanggal 4 hingga 5 April dan mensurvei 1.600 orang di 132 kota di seluruh Rusia. Margin kesalahannya tidak melebihi 3,5 persen.

Hubungi penulis di m.bodner@imedia.ru

Toto SGP

By gacor88