Rusia meningkatkan penyelidikannya terhadap McDonald’s pada hari Kamis, ketika pengawas keamanan pangan negara tersebut memulai inspeksi tak terjadwal di beberapa wilayah Rusia, sehari setelah empat cabang ditutup di Moskow.
Badan Keamanan Pangan tersebut menyebutkan adanya pelanggaran aturan sanitasi yang dilakukan oleh restoran-restoran di jaringan restoran cepat saji tersebut, namun tindakan tersebut dilakukan setelah Moskow dan negara-negara Barat memberlakukan sanksi denda atas konflik di Ukraina. Badan tersebut membantah bahwa tindakannya bermotif politik.
“Ada keluhan mengenai kualitas dan keamanan produk di jaringan restoran cepat saji McDonald’s,” kata badan pengawas, Rospotrebnadzor. Mereka menolak berkomentar mengenai sejauh mana pemeriksaan yang direncanakan tersebut.
Regulator mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan di toko McDonald’s di wilayah Pegunungan Ural di Sverdlovsk, wilayah Volga di Tatarstan, wilayah Voronezh tengah, dan wilayah Moskow.
Mereka juga berencana melakukan pemeriksaan di Republik Bashkortostan dan wilayah selatan Krasnodar. Beberapa pemeriksaan tidak terjadwal.
Natalya Lukyantseva, pejabat dari cabang regulator di wilayah Sverdlovsk, mengatakan pengendalian dimulai karena adanya keluhan pelanggan.
“Kami menyadari apa yang sedang terjadi. Kami selalu dan sekarang terbuka untuk pemeriksaan apa pun,” kata juru bicara McDonald’s di Rusia. Dia tidak bisa mengomentari alasan pemeriksaan tersebut.
Badan tersebut pada hari Rabu memerintahkan penghentian operasi di empat restoran McDonald’s di Moskow karena apa yang dikatakannya sebagai “banyak” pelanggaran hukum sanitasi.
Restoran-restoran yang tutup termasuk salah satu restoran di Lapangan Pushkin di Moskow, yang menurut McDonald’s merupakan restoran tersibuk di jaringan restoran globalnya. Bagi generasi Rusia yang melihat McDonald’s pertama dibuka pada masa-masa akhir Uni Soviet pada tahun 1990, restoran tersebut merupakan simbol kapitalisme Amerika. Bagi sebagian besar warga Moskow, kawasan tersebut kini hanyalah bagian dari lanskap perkotaan.
McDonald’s mengoperasikan 438 restoran di Rusia dan menganggap negara tersebut sebagai salah satu dari tujuh pasar utama terbesar di luar Amerika Serikat dan Kanada, menurut laporan tahunannya pada tahun 2013.
Bulan lalu, cabang Rospotrebnadzor di wilayah Novgorod membuka kasus pengadilan terhadap McDonald’s sebagai akibat dari inspeksi restorannya pada bulan Juni.
Dikatakan pada saat itu bahwa McDonald’s menyesatkan konsumen tentang nilai energi dari hamburgernya dan tentang nilai gizi dari makanan penutupnya, dan bahwa sayuran saladnya terkontaminasi dengan bakteri berbahaya.
Lihat juga:
Rusia menghentikan operasi di 4 restoran McDonald’s di Moskow