Kesiapan Rusia untuk menghancurkan struktur keamanan yang mereka bantu negosiasikan setelah Perang Dingin kini mengancam keseimbangan kekuatan di Eropa. Pertarungan yang sedang berlangsung mengenai struktur keamanan Eropa mirip dengan pertarungan di tahun 1980an mengenai penempatan rudal jarak menengah.
Kanselir Jerman Helmut Schmidt lah yang pertama kali mengangkat isu ancaman rudal SS-20 Soviet terhadap Eropa pada tahun 1979.
Penggantinya Helmut Kohl dalam pertempuran internal yang dramatis mendorong apa yang disebut keputusan jalur ganda, di mana Jerman menerima keputusan NATO untuk mengerahkan rudal jarak menengah di Jerman jika Uni Soviet menolak untuk bernegosiasi mengenai masalah rudal tersebut. Sisanya adalah sejarah.
Momok perang nuklir membayangi konflik di Ukraina. Moskow tidak lagi berbicara santai mengenai senjata nuklir sejak tahun 1960an. Putin ingin Rusia diakui sebagai negara adidaya nuklir utama, setara dengan Amerika Serikat
Ancaman untuk menyebarkan senjata nuklir taktis di Kaliningrad dan Krimea menimbulkan kekhawatiran yang dapat dimengerti. Rusia secara sistematis memodernisasi dan meningkatkan senjata nuklir strategisnya.
Tanggapan Rusia terhadap peristiwa di Maidan di Kiev dan penggulingan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych mengejutkan Barat. Barat telah meremehkan pentingnya Ukraina bagi Rusia, dan khususnya partisipasinya dalam Uni Eurasia Rusia.
Upaya gigih Kanselir Jerman Angela Merkel untuk menegosiasikan kompromi membuahkan hasil yang beragam. Perjanjian Minsk II hanya sebatas gencatan senjata, permasalahan di Ukraina timur belum hilang.
Perhitungan Kremlin adalah bahwa dalam jangka panjang negara-negara Barat yang dekaden tidak akan mampu melawan kekuasaan Rusia di Ukraina atau pada akhirnya akan bosan dengan konflik dan menyerah pada tuntutan Rusia. Asumsinya adalah cadangan devisa Rusia akan bertahan lebih lama dari kesabaran Eropa. Putin sedang ”melempar dadu besi” atau berjudi untuk memulai perang dengan Ukraina.
Angela Merkel menghadapi tantangan yang sama seperti Helmut Kohl pada tahun 1980an. Tidak seorang pun, bahkan Vladimir Putin, boleh meragukan niatnya untuk membela sistem keamanan Eropa. Koalisi besar Partai Kristen Demokrat dan Sosial Demokrat di parlemen Jerman memberikan dukungan domestik yang kuat.
Ketika menyangkut masalah UE dan khususnya Ukraina, kebijakan Merkel yang konsisten juga mendapat dukungan dari Partai Hijau. Industri ekspor Jerman yang kuat telah mengakui bahwa politik akan mengalahkan bisnis jika menyangkut Rusia.
Para pembela taktik keras Rusia di Ukraina telah terpinggirkan dalam sistem politik Jerman, namun perjuangan belum berakhir.
Perjuangan mengenai masa depan Ukraina dan hak rakyat Ukraina untuk memilih masa depan mereka sendiri kini menjadi isu utama dalam sistem keamanan Eropa.
Kemampuan Merkel untuk tetap berpegang pada elemen-elemen utama kebijakannya juga bergantung pada dukungan dari negara-negara Uni Eropa lainnya, terutama Perancis dan Polandia.
Penting bagi Merkel untuk melanjutkan kebijakannya terhadap Rusia, dan menjaga sanksi serta dialog tetap dipertahankan. Masa depan Eropa bergantung padanya.
Mats Bergquist adalah mantan duta besar Swedia di Helsinki dan London. René Nyberg adalah mantan duta besar Finlandia di Moskow dan Berlin.