Kremlin pada hari Senin membantah bahwa Rusia terjebak dalam perang dagang dengan Kazakhstan, bahkan ketika pembatasan impor antara dua negara tetangga pasca-Soviet tersebut terus meningkat.
“Saya pikir ini terlalu dilebih-lebihkan, tapi saya tidak punya informasi mengenai apa yang sebenarnya terjadi,” kata juru bicara Presiden Vladimir Putin Dmitry Peskov kepada kantor berita Interfax.
Harian Kommersant menerbitkan sebuah artikel pada hari Senin yang mengatakan “perang dagang” telah dimulai antara kedua negara karena impor Rusia, yang menjadi lebih murah karena devaluasi drastis rubel Rusia, mengancam penjualan produk dalam negeri.
Meskipun perang dagang tidak resmi sering terjadi dalam hubungan Rusia dengan negara-negara bekas Soviet, perang dagang biasanya muncul di tengah ketegangan hubungan politik. Ukraina, misalnya, telah terlibat dalam perang dagang tidak resmi dengan Rusia sejak akhir tahun 2013, dimana Moskow melarang banyak impor pangan Ukraina karena dugaan pelanggaran kesehatan.
Kazakhstan, di sisi lain, adalah salah satu sekutu terdekat Rusia, anggota utama Uni Pabean dan Uni Ekonomi Eurasia, sebuah proyek kesayangan Putin yang dimaksudkan untuk melawan Uni Eropa.
Namun, devaluasi tajam mata uang rubel pada tahun lalu memperumit masalah ini, karena produk-produk Rusia tiba-tiba mendapatkan keunggulan kompetitif di Kazakhstan dan negara-negara pasca-Soviet lainnya.
Kommersant melaporkan pada bulan Februari bahwa Kazakhstan sedang mendiskusikan penerapan pembatasan impor minyak, mobil, logam, dan lainnya dari Rusia dalam upaya untuk mendukung produsen dalam negeri.
Diskusi tersebut segera menemukan jalannya menuju kebijakan dengan larangan 45 hari terhadap produk minyak Rusia yang mulai berlaku pada tanggal 5 Maret. Dalam suratnya kepada Kamar Pengusaha Nasional, Wakil Menteri Energi Kazakhstan Magzum Mirzagaliyev mengatakan larangan tersebut merupakan respons terhadap “surplus produk minyak Rusia,” lapor Kommersant.
Pada akhir Maret, Kazakhstan juga menarik beberapa produk daging, coklat, keju, dan susu Rusia dari toko karena dugaan pelanggaran kode kesehatan.
Tindakan tersebut mendapat tanggapan serupa dari pihak Rusia, dimana Layanan Perlindungan Konsumen Federal Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa pelanggaran kode kesehatan telah ditemukan pada melon dan produk susu Kazakh di beberapa wilayah Rusia.
Badan Rusia tersebut juga memperingatkan bahwa buah-buahan kering dari Amerika Serikat, yang dilarang di Rusia berdasarkan pembatasan impor makanan Barat yang diberlakukan tahun lalu, telah sampai ke Rusia melalui Kazakhstan.