‘Mata-mata’ di tahanan Rusia terpikat ke dalam perangkap FSB

Dinas Keamanan Dalam Negeri Estonia mengatakan seorang pria yang dituduh Rusia melakukan spionase adalah korban penyergapan yang dilakukan oleh Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB).

Estonia mengatakan bahwa Eston Kokhver, yang saat ini ditahan di Rusia, pergi ke pos pemeriksaan perbatasan Luhamaa pekan lalu untuk menemui seorang informan sebagai bagian dari penyelidikan korupsi yang sedang berlangsung ketika dia dibawa secara paksa melintasi perbatasan oleh agen-agen Rusia. FSB mengatakan dia ditahan di wilayah Rusia di wilayah Pskov.

Informan tersebut seharusnya memberinya informasi tentang dugaan operasi penyelundupan di perbatasan yang melibatkan petugas FSB, The Guardian melaporkan pada hari Senin, mengutip sumber keamanan Estonia yang tidak disebutkan namanya. Pihak berwenang Estonia mengatakan pertemuan itu kemungkinan merupakan rencana untuk memancingnya agar cukup dekat untuk menangkapnya.

Pada hari Selasa, pertemuan empat jam antara penjaga perbatasan Rusia dan Estonia untuk menyusun pernyataan tertulis tentang insiden tersebut berakhir dengan kebuntuan ketika kedua belah pihak tidak dapat menyepakati apa yang telah terjadi, ERR News melaporkan.

Kokhver memiliki tim cadangan untuk operasi tersebut, yang melibatkan polisi Estonia dan penjaga perbatasan, namun Rusia menangkap agen tersebut dan mencegah penyelamatan dengan mengerahkan bom asap dan alat untuk mengganggu komunikasi, kata Arnold Sinisalu, kepala Dinas Keamanan Dalam Negeri Estonia. dikutip pada konferensi pers pada hari Senin oleh situs berita Estonia ERR News.

Presiden Estonia Toomas Hendrik Ilves mengatakan sebelumnya bahwa para pejabat Rusia telah mengakui secara tertulis bahwa Kokhver telah diambil alih di tanah Estonia.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh FSB mengatakan dia ditahan dengan “pistol Taurus dengan selongsong peluru, uang tunai 5.000 euro, peralatan khusus untuk rekaman audio rahasia dan materi yang mengindikasikan misi intelijen.”

Uang tunai dan alat perekam tersebut ditujukan untuk informan yang dia yakini telah dia temui, kata kepala polisi Estonia Elmar Vaher kepada ERR News dalam komentarnya, dan menambahkan bahwa kamera pengintai di lokasi kejadian telah dimatikan untuk operasi Kokhver.

ERR News mengutip pensiunan jenderal Estonia, Ants Laaneots, yang mengatakan insiden itu adalah operasi terencana yang dimaksudkan sebagai pembalasan atas kedekatan Estonia dengan NATO. Insiden ini terjadi hanya dua hari setelah Presiden AS Barack Obama mengunjungi negara tersebut di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia dan meyakinkan para pejabat Estonia bahwa NATO akan melindungi negara kecil Baltik tersebut dari ancaman Rusia.

Pada hari Sabtu, pengadilan Moskow memerintahkan agar Kokhver ditahan selama dua bulan sementara pihak berwenang menyelidiki kasus tersebut.

Hubungi penulis di a.quinn@imedia.ru

sbobet88

By gacor88