Setelah dilakukan inspeksi oleh pengawas keamanan pangan Rusia, McDonald’s mengatakan pihaknya akan menutup sementara 22 restorannya untuk “modernisasi”, dan menambahkan bahwa mereka telah menghapus dua salad dari menunya sehubungan dengan larangan impor makanan Barat.
Larangan tersebut – yang diberlakukan sebagai respons terhadap sanksi Barat terhadap Rusia atas kebijakannya di Ukraina – memaksa McDonald’s untuk menunda penyajian sayuran dan salad Caesar sambil mencari pemasok baru, kata juru bicara McDonald’s, Oksana Belaychuk, seperti yang dilaporkan kantor berita TASS pada hari Selasa. .
“Kualitas produk yang digunakan dalam salad tidak memenuhi persyaratan yang biasanya dipenuhi oleh kami dan pemasok kami (sebelum larangan diberlakukan) dan kami telah memutuskan untuk menghapus salad dari menu sampai kami menemukan alternatif,” kata Belaychuk.
Langkah ini tidak ada hubungannya dengan inspeksi yang dilakukan oleh pengawas keamanan pangan Rospotrebnadzor, yang menuduh McDonald’s menyajikan produk di bawah standar, tambah Belaychuk.
Rospotrebnadzor mengatakan pada akhir bulan Agustus bahwa para pemeriksanya telah menemukan E. coli dan bakteri berbahaya lainnya dalam berbagai makanan McDonald’s, dan menyebut dua hidangan salad tersebut sebagai salah satu bakteri yang paling berbahaya, menurut laporan media Rusia.
Setelah inspeksi tersebut, McDonald’s juga mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka akan menutup sementara 22 restorannya di Rusia untuk “modernisasi”.
Di Moskow, St. Petersburg dan kota-kota lain, 18 restoran akan ditutup selama beberapa hari pada bulan September, sementara empat restoran lainnya, termasuk dua di wilayah Moskow, akan menjalani renovasi besar-besaran yang kemungkinan akan memakan waktu lebih lama, kata perusahaan itu dalam pernyataan online. penyataan.
“Restoran-restoran ini akan kembali beroperasi segera setelah siap, mulai September hingga November 2014,” kata pernyataan itu.
Rospotrebnadzor telah memulai proses administratif terhadap 80 individu dan perusahaan menyusul inspeksi nasional terhadap cabang-cabang McDonald’s, Izvestia melaporkan pada hari Rabu, mengutip laporan yang disampaikan lembaga tersebut kepada anggota parlemen Duma Negara yang meminta informasi tentang penyelidikan tersebut.
“Saya senang Rospotrebnadzor menaruh perhatian pada masalah penting ini,” kata anggota parlemen, Roman Khudyakov.
“Di masa depan, kami juga tidak akan membiarkan warga negara kami diracuni. Saya yakin inspeksi di masa depan juga akan efektif, dan kami tidak akan berhenti sampai kami menertibkan lingkungan ini.”