Kementerian Kesehatan Rusia telah memerintahkan penyelidikan atas bunuh diri seorang pasien kanker pankreas yang diduga tidak bisa mendapatkan obat penghilang rasa sakit, lapor kantor berita Interfax pada hari Rabu.
Pasien berusia 65 tahun, ilmuwan nuklir Alexei Kalagin, bunuh diri di apartemennya di timur laut Moskow, kantor berita tabloid LifeNews melaporkan pada hari Rabu. Dia rupanya menulis catatan bunuh diri yang mengatakan tidak ada yang bisa dia lakukan untuk meringankan rasa sakitnya.
Sekretaris pers Kementerian Kesehatan, Oleg Salagai, mengatakan kepada Interfax bahwa Menteri Veronika Skvortsova memerintahkan layanan federal negara itu untuk pengawasan perawatan kesehatan untuk melihat keadaan seputar insiden tersebut.
Serangkaian kasus bunuh diri baru-baru ini di antara pasien kanker telah memicu perdebatan tentang sistem perawatan kesehatan negara dan ketersediaan obat penghilang rasa sakit. Masalah ini mendapat liputan media yang luas tahun lalu setelah mantan Laksamana Muda Vyacheslav Apanasenko, seorang pasien kanker, menembak dirinya sendiri dan mengatakan dalam catatan bunuh diri bahwa dia tidak dapat memperoleh obat penghilang rasa sakit.
Lebih dari 10 pasien kanker bunuh diri di wilayah Moskow pada Februari, termasuk seorang profesor yang gantung diri di ruang kelasnya, kata laporan media.
Wakil walikota Moskow untuk urusan sosial, Leonid Pechatnikov, pada hari Rabu membantah bahwa Kalagin tidak dapat memperoleh obat penghilang rasa sakit, lapor RIA Novosti.
Pechatnikov sebelumnya mengatakan bahwa sebagian besar kasus bunuh diri yang dilaporkan di antara pasien kanker tidak terkait dengan kondisi medis mereka. Pada saat Apanasenko bunuh diri, pejabat kota mengatakan serentetan kasus bunuh diri dapat dijelaskan dengan “memperburuk gangguan kejiwaan” yang disebabkan oleh cuaca musim semi yang berubah-ubah.
Pada bulan Desember, Duma mengamandemen undang-undang untuk memperpanjang masa berlaku resep dari lima menjadi 15 hari dan memperluas daftar fasilitas yang dapat mengeluarkan obat yang ditujukan untuk pasien kanker. Hukum mulai berlaku pada bulan Juli.
Hotline dibuka pada bulan April untuk memungkinkan orang melaporkan pelanggaran resep obat penghilang rasa sakit, dan menerima sekitar 300 panggilan dalam sebulan, Interfax melaporkan.
Liputan bunuh diri pasien kanker juga diwarnai kontroversi. Pada bulan Maret, pengawas media Rusia memerintahkan situs web bertema agama untuk menghapus materi tentang mengapa pasien kanker melakukan bunuh diri. Sebuah undang-undang kontroversial yang diberlakukan pada tahun 2012 melarang konten online yang menganjurkan bunuh diri dan penggunaan narkoba, antara lain.
Hubungi penulis di g.tetraultfarber@imedia.ru