Karena Kremlin secara serius mempertimbangkan untuk memotong negara dari Internet global, undang-undang yang tidak jelas sepertinya tidak akan mengganggu jutaan orang Rusia.
Itu ditandatangani oleh Presiden Vladimir Putin musim panas lalu dan mengharuskan semua perusahaan Internet asing untuk menyimpan data pribadi pemegang akun Rusia mereka di server yang berbasis di Rusia. Amandemen untuk mempercepat pemberlakuan undang-undang tersebut dari September 2016 hingga 1 Januari 2015 hampir disetujui.
Kekhawatiran atas keamanan data pribadi orang Rusia adalah perlindungan politik. Tujuan utamanya adalah untuk memaksa raksasa internet Barat seperti Google, Facebook, Twitter, Microsoft dan Apple untuk mengizinkan layanan keamanan Rusia akses tak terbatas ke komunikasi pribadi warga Rusia di bawah program yang mirip dengan “PRISM” NSA. Jika perusahaan menolak untuk memindahkan server mereka ke Rusia atau menyewa penyimpanan cloud lokal, ini akan menjadi sarana hukum untuk memblokir layanan mereka.
Sulit untuk melihat raksasa internet Barat ini mematuhi hukum ini tanpa mengorbankan model bisnis global mereka. Untuk menilai skala potensi gangguan, pikirkan jutaan akun Gmail Rusia yang akan dikosongkan pada Tahun Baru.
Kerusakan tambahan bisa lebih luas. Undang-undang tersebut memengaruhi perusahaan asing yang menyediakan layanan perjalanan online, tiket pesawat melalui maskapai asing, perdagangan internet, pembayaran internet, dan bahkan layanan aplikasi visa online di kedutaan asing. Ini bukan target utama undang-undang, tetapi tidak ada pengecualian.
Biaya kepatuhan bisa menjadi penghalang. Selain menyiapkan server yang berbasis di Rusia, perusahaan data harus secara fisik memisahkan data Rusia dari semua data lain di seluruh dunia, yang akan memerlukan penyandian ulang perangkat lunak yang mahal dan padat karya. Banyak yang akan meninggalkan pasar begitu saja, mengetahui bahwa mereka tidak dapat mengimbangi biaya dengan menaikkan biaya untuk konsumen Rusia. Sementara beberapa industri domestik Rusia mungkin mendapat manfaat (penyimpanan cloud), jutaan konsumen Rusia akan mengalami gangguan gaya hidup dan pekerjaan yang buruk. Sebagai solusinya, pemerintah berjanji akan mendirikan “perusahaan pemesanan negara”.
Secara politis, undang-undang tersebut berupaya mencegah munculnya apa yang oleh kolumnis New York Times Thomas Friedman disebut sebagai “orang-orang yang berpengaruh” — individu-individu yang diberdayakan oleh internet yang menuntut suara tentang bagaimana negara mereka dijalankan. Itu cukup buruk. Tetapi undang-undang tersebut juga menghina kecerdasan dan martabat segmen masyarakat Rusia yang paling mandiri. Itu bisa meledak di hadapan pemerintah.
Vladimir Frolov adalah presiden LEFF Group, sebuah perusahaan humas dan hubungan pemerintah.