Rusia tidak akan menghentikan penerbangan ke Mesir, menyebut tanggapan Inggris ‘politis’

Sehari setelah Inggris menghentikan lalu lintas udara ke resor Sharm el-Sheikh di Mesir karena masalah keamanan, para pejabat Rusia bersikeras bahwa penyebab bencana terburuk dalam sejarah penerbangan Rusia masih belum diketahui karena maskapai penerbangan Rusia terus mengoperasikan penerbangan ke wilayah industri tersebut.

Airbus A321 ke St. Petersburg, jatuh di Semenanjung Sinai yang bergolak di Mesir pada hari Sabtu tak lama setelah lepas landas dari resor Sharm el-Sheikh – tujuan populer bagi turis Rusia – menewaskan semua penumpang.

Sebuah pemakaman diadakan pada hari Kamis di Veliky Novgorod di barat laut Rusia untuk Nina Lushenko, mantan pegawai di sebuah sekolah setempat, dalam upacara pertama bagi 224 korban bencana tersebut, portal berita Novgorod.ru melaporkan. .

Organisasi teroris ISIS pada hari Rabu mengulangi pernyataan sebelumnya yang menyatakan mereka menerima tanggung jawab atas kecelakaan pesawat Kogalymavia, Reuters melaporkan.

Namun Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev mengatakan pada rapat kabinet bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan apa pun, kata kantor berita pemerintah RIA Novosti pada Kamis.

Menteri Penerbangan Sipil Mesir Hossam Kamal juga mengatakan dalam pernyataan online pada hari Kamis bahwa penyelidik belum menemukan bukti konklusif bahwa ledakan di pesawat menyebabkan tragedi tersebut.

Pernyataan tersebut muncul sehari setelah Inggris melarang semua penerbangan yang tidak penting ke Sharm el-Sheikh dan mengatakan kecelakaan itu kemungkinan besar disebabkan oleh alat peledak di dalam pesawat. Pemerintah Inggris juga mengumumkan rencana evakuasi massal terhadap sekitar 20.000 warganya di wilayah tersebut.

‘politik’

Ketua Komite Urusan Internasional Dewan Federasi, Konstantin Kosachev, mengkritik larangan penerbangan Inggris pada hari Kamis, menyebutnya bermotif politik, kantor berita pemerintah RIA Novosti melaporkan.

“Ada penolakan yang bermotif geopolitik terhadap tindakan Rusia di Suriah. Meski terdengar tidak sopan, ada cukup banyak orang di dunia yang ingin menyalahkan bencana ini sebagai reaksi jihad terhadap Rusia tanpa bukti yang kuat,” katanya.

Rusia melancarkan serangan udara militer di Suriah pada tanggal 30 September untuk melawan ISIS, namun para pemimpin Barat menuduh Rusia menargetkan kelompok oposisi moderat dalam upaya menopang rezim Presiden Suriah Bashar Assad.

Kosachev mengatakan Rusia hanya akan memberlakukan larangan penerbangan “jika ada alasan yang cukup untuk melakukannya,” dan menambahkan bahwa penyelidik Rusia belum menemukan cukup bukti atas “kesimpulan luas” yang diambil oleh Inggris.

Kementerian Luar Negeri Rusia tidak mengeluarkan rekomendasi perjalanan negatif apa pun ke Mesir dan perjalanan tetap berjalan seperti biasa, kata kepala Badan Pariwisata Federal Oleg Safonov kepada RIA Novosti pada hari Kamis.

Kogalymavia, maskapai penerbangan yang menerbangkan pesawat yang jatuh tersebut, mengatakan akan menghentikan pengoperasian pesawat Airbus A321 sementara pemeriksaan tambahan dilakukan, laporan terpisah RIA Novosti mengatakan pada hari Kamis.

Media Rusia melaporkan pada hari Kamis bahwa penumpang dikeluarkan dari pesawat Kogalymavia lainnya di St. Petersburg karena alasan teknis. Bandara Pulkovo di Petersburg dievakuasi sesaat sebelum lepas landas.

Pesawat itu menuju Sharm el-Sheikh, lapor tabloid pro-Kremlin Lifenews.

Hubungi penulis di e.hartog@imedia.ru

Data Sydney

By gacor88