Dalam sebuah langkah yang tidak terduga, pihak berwenang Moskow dilaporkan telah menyetujui permintaan partai politik kontroversial The Other Russia untuk mengadakan rapat umum kebebasan berkumpul di pusat kota bulan ini.
Anggota partai Alexander Averin mengumumkan melalui halaman LiveJournal-nya pada hari Rabu bahwa pejabat kota menyetujui acara “Strategi 31” yang ingin diatur oleh partai tersebut. Strategi 31 adalah serangkaian aksi unjuk rasa berkelanjutan yang diadakan pada akhir setiap bulan yang berdurasi 31 hari. Tanggal tersebut dipilih untuk menghormati Pasal 31 Konstitusi Rusia, yang menjamin hak untuk mengadakan pertemuan publik secara damai.
Meskipun acara Strategi 31 telah disetujui di masa lalu, ini adalah pertama kalinya The Other Russia diberi izin untuk menyelenggarakan acara tersebut.
The Other Russia secara teratur ditolak pendaftarannya sebagai partai politik resmi. Di masa lalu, Kementerian Kehakiman mengaitkan penolakannya dengan kegagalan piagam partai untuk mematuhi hukum federal. Kementerian Kehakiman mengeluarkan penolakan terbarunya pada bulan Januari tanpa menyebutkan alasannya.
Partai lain yang didirikan oleh pemimpin The Other Russia, Eduard Limonov, dicap sebagai ekstremis dan akibatnya dilarang pada tahun 2007.
Limonov telah mengorganisir dan melaksanakan acara Strategi 31 di masa lalu, meskipun tanpa izin, yang menyebabkan penangkapan banyak penyelenggara dan peserta. Limonov sendiri ditahan selama rangkaian peristiwa terbaru pada bulan Maret.
Interfax melaporkan bahwa permohonan sebelumnya ditolak karena di antara anggota panitia penyelenggara terdapat aktivis yang sebelumnya telah melanggar hukum lebih dari satu kali dalam kurun waktu satu tahun.
Averin mengatakan kepada layanan BBC Rusia pada hari Kamis bahwa nama Limonov dan beberapa anggota kepemimpinan The Other Russia lainnya telah dikeluarkan dari permohonan bulan ini, dan telah diberi izin untuk melanjutkan.
Ini pertama kalinya nama Limonov tidak masuk dalam daftar penyelenggara, ujarnya. Berita mengenai persetujuan pihak berwenang terhadap Strategi 31 muncul setelah Duma Negara menyetujui pembahasan pertama rancangan undang-undang pada hari Rabu yang memperkuat hukuman bagi pengorganisasian protes yang tidak diberi izin.
Jika RUU tersebut disahkan, pelanggar berulang kali terhadap undang-undang protes ini dapat menghadapi hukuman pidana, bukan sekedar administratif, hingga lima tahun penjara. Pembacaan kedua dan ketiga RUU tersebut belum dijadwalkan.
Hubungi penulis di c.brennan@imedia.ru