Menteri Olahraga Rusia pada hari Senin mengkritik keputusan minggu lalu untuk menangguhkan atlet atletik negaranya, dan menyebutnya sebagai unjuk “ketangguhan,” kantor berita TASS melaporkan.
Menteri Olahraga Vitaly Mutko, anggota komite eksekutif FIFA dan ketua komite penyelenggara Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia, mengatakan bahwa “upaya untuk memberikan Rusia tren populer dan cara untuk menunjukkan ketangguhannya. Namun politik tidak boleh dicampuradukkan dengan olahraga,” lapor TASS.
Mutko sebelumnya meminta Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF) agar para atlet Rusia berkompetisi secara internasional di bawah Komite Olimpiade Rusia sementara Federasi Atletik Seluruh Rusia (ARAF) menjalani reformasi komprehensif, kantor berita Interfax melaporkan pada Minggu.
ARAF telah mengadopsi rencana anti-krisis dengan harapan dapat melanjutkan keanggotaannya di IAAF dalam waktu tiga bulan, kata penjabat presiden ARAF Vadim Zelichenok pada hari Minggu, TASS melaporkan.
Rencana krisis tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa atlet atletik Rusia dapat berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Panas 2016.
“Tujuannya harus agar Rusia kembali mematuhi seluruh peraturan anti-doping internasional. Ini yang penting, agar kita punya level playing field untuk semua atlet,” kata Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, kata. Associated Press melaporkan pada hari Minggu.
Mutko pun yakin Rusia akan segera mampu bersaing kembali. “Penangguhan ARAF ini bersifat sementara – sebuah komisi khusus akan mengklarifikasi semuanya. Saya yakin semuanya masih bisa diperbaiki,” kata Mutko pada hari Sabtu, seperti dilaporkan kantor berita TASS.
Sebuah komisi independen Badan Anti-Doping Dunia (WADA) merekomendasikan agar federasi atletik Rusia dinyatakan “tidak patuh” terhadap kode anti-doping, dan dilarang mengikuti kompetisi atletik, menurut laporan yang diterbitkan pekan lalu. Atas rekomendasi ini, IAAF untuk sementara menangguhkan Rusia dari kompetisi internasional pada hari Jumat.
Larangan ini akan mencakup Seri Atletik Dunia dan Olimpiade Musim Panas di Rio de Janeiro, jika Rusia tidak dapat melakukan reformasi tepat waktu. Rusia tidak lagi memenuhi syarat untuk menjadi tuan rumah World Race Walking Cup 2016 di kota Cheboksary di Sungai Volga, atau Kejuaraan Dunia Junior 2016 di Kazan.
“Ini adalah peringatan yang memalukan dan kami yakin bahwa kecurangan di tingkat mana pun tidak akan ditoleransi,” kata Sebastian Coe, presiden IAAF, dalam siaran persnya, Jumat.
Mantan presiden IAAF, Lamine Diack, dan mantan manajer anti-doping IAAF sedang diselidiki karena diduga menerima suap untuk menutupi doping.
Hubungi penulis di laporan berita@imedia.ru