Mengutip penganiayaan politik, jurnalis Jepang berakar di bandara Moskow

Seorang jurnalis Jepang yang mengaku diusir dari negara asalnya karena situasi kebebasan berpendapat yang mengerikan telah tinggal di zona aman bandara Sheremetyevo Moskow selama lebih dari dua bulan, berharap pada akhirnya menerima kewarganegaraan Rusia, menurut laporan media lokal.

Tetsuya Abo, 36, menyatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran berita milik pemerintah Rusia NTV pekan lalu bahwa “menjadi mustahil untuk mengatakan kebenaran” di media Jepang, dan khususnya bahwa ia “sudah bosan berbohong tentang Rusia.”

Abo mengatakan bahwa dia “menderita demi kebenaran” dan mengalami penganiayaan di rumahnya, NTV melaporkan. Tidak jelas dari laporan tersebut apa sebenarnya dugaan penganiayaan dan penderitaan yang terjadi.

Kecewa dengan Jepang, Abo terbang ke Moskow pada awal Mei saat kota tersebut merayakan peringatan 70 tahun kekalahan Sekutu dari Nazi Jerman, NTV melaporkan. Abo dilaporkan memutuskan untuk tinggal di Rusia setelah melihat parade Hari Kemenangan Moskow, yang diadakan setiap tahun dengan kemegahan dan upacara yang megah.

Dia pergi ke Sheremetyevo pada tanggal 29 Mei, dan setelah check-in untuk penerbangannya ke Tokyo, dia melewati pemeriksaan keamanan dan paspor. Namun, ia tidak dapat menaiki pesawatnya, dan malah berada di sudut sepi antara gerbang Terminal D Sheremetyevo, yang kemudian ia ubah menjadi rumah sementara yang nyaman, lengkap dengan dinding yang terbuat dari koper, selimut, dan pembawa mantel. , membungkuk. sebuah st Pita George – simbol yang disukai oleh patriot dan nasionalis Rusia – dan pin tiga warna Rusia.

Kantor berita RIA Novosti mengutip jurnalis tersebut yang mengatakan bahwa dia telah disarankan untuk tidak berbicara kepada pers oleh polisi, yang memperingatkan bahwa hal itu dapat membahayakan prospeknya untuk menerima kewarganegaraan di Rusia.

Sebuah sumber di Sheremetyevo mengatakan kepada RIA Novosti bahwa jurnalis tersebut tidak melanggar hukum apa pun dengan tinggal di bandara, dan bahwa ia tampaknya telah mengomunikasikan keinginannya untuk tinggal di Rusia dengan pihak berwenang terkait.

Bandara Sheremetyevo telah menjadi berita utama internasional dalam beberapa tahun terakhir setelah zona transitnya menjadi surga bagi pembocor intelijen AS Edward Snowden selama lebih dari sebulan setelah ia melarikan diri dengan membawa rahasia negara pada Mei 2013.

Snowden mendapat suaka di Rusia. Di Amerika Serikat, ia didakwa melanggar Undang-Undang Spionase dan pencurian properti pemerintah.

Hubungi penulis di i.burke@imedia.ru

Data SGP

By gacor88