Maskapai penerbangan internasional membatasi aktivitas mereka di Rusia karena devaluasi tajam rubel dan kemerosotan ekonomi negara tersebut telah mengurangi jumlah penumpang penerbangan internasional secara signifikan.
Dalam perkembangan terkini, Finnair mengumumkan pekan lalu bahwa mereka akan menangguhkan penerbangan antara Helsinki dan Nizhny Novgorod mulai Februari mendatang.
Beberapa maskapai penerbangan internasional, seperti Cathay Pacific di Hong Kong, Thai Airways International, dan maskapai penerbangan bertarif rendah Austria Niki, sudah berhenti terbang ke Rusia sama sekali.
Maskapai lain, seperti maskapai penerbangan hemat asal Inggris EasyJet, Air France dan Air Berlin dari Jerman, telah mengurangi jumlah penerbangan ke Rusia atau mulai menggunakan pesawat yang lebih kecil, seperti Emirates yang berbasis di Dubai.
Maskapai penerbangan sangat terpukul oleh devaluasi tajam rubel, yang kehilangan 40 persen nilainya terhadap dolar AS tahun lalu karena jatuhnya harga minyak.
Maskapai penerbangan internasional menetapkan harga tiket dalam mata uang asing, yang berarti devaluasi rubel Rusia membuat tiket mereka lebih mahal dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh maskapai penerbangan Rusia.
Selain itu, jatuhnya rubel dan menurunnya pendapatan telah memaksa banyak orang Rusia membatalkan rencana bepergian ke luar negeri.
Pada paruh pertama tahun ini, jumlah penumpang yang terbang dengan maskapai internasional di bandara Moskow turun dari 5,7 juta menjadi 4,6 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut data yang diterbitkan pada bulan Juli oleh Badan Transportasi Udara Federal Rusia.
Maskapai penerbangan juga merespons berkurangnya jumlah penumpang dengan menangguhkan layanan mereka di wilayah Rusia.
Perusahaan penerbangan yang belum meninggalkan pasar memusatkan layanan mereka di Moskow dan Sankt Peterburg. Petersburg, kata Konstantin Yuminov, analis industri di Raiffeisenbank.
Lufthansa Jerman berhenti terbang ke kota Samara dan Nizhny Novgorod di Rusia, dan Finnair keluar dari Samara dan Kazan.
Yuminov memperkirakan maskapai internasional akan terus meninggalkan pasar Rusia dan sisanya akan mengurangi jumlah penerbangan yang ditawarkan.
Situasi ini bisa memburuk pada bulan Oktober dengan dimulainya musim sepi perjalanan udara, kata Yuminov.
Maskapai penerbangan AS Delta mengumumkan pada bulan April bahwa mereka menangguhkan penerbangan dari Moskow mulai bulan Oktober.
Maskapai penerbangan Rusia juga terkena dampak penurunan permintaan.
Pada paruh pertama tahun ini, jumlah penumpang yang terbang dengan maskapai penerbangan Rusia ke tujuan internasional turun 15,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut Badan Transportasi Federal Rusia.
Hubungi penulis di a.bazenkova@imedia.ru