Juru bicara Kremlin telah menolak penelitian Pentagon yang baru dirilis yang menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin menderita sindrom Asperger, dan menganggapnya sebagai “sampah”, sebuah laporan berita mengatakan.
Juru bicara kepresidenan Dmitry Peskov pada hari Kamis mengecam penelitian tersebut, yang dilaporkan oleh USA Today minggu ini, sebagai “sampah, tidak layak untuk dikomentari,” portal berita Gazeta.ru melaporkan.
Laporan Gazeta mengutip seorang psikiater, Pavel Beschastnov, yang mengatakan bahwa sindrom Asperger – suatu bentuk autisme yang membuat interaksi sosial sulit bagi mereka yang mengidapnya – tidak dapat didiagnosis dengan penginderaan jauh.
“Jika Anda mengamati seseorang dari jarak jauh, dibandingkan dengan komunikasi langsung, Anda hanya melihat satu sisi dari perilakunya,” kata Beschastnov. “Tidak ada dokter berpengalaman yang akan membuat diagnosis (seperti), memahami bahwa itu semua hanyalah spekulasi, karena Anda tidak tahu bagaimana orang tersebut hidup, bagaimana dia berperilaku di luar pandangan kamera televisi.”
Studi yang dilakukan oleh lembaga pemikir Pentagon, Office of Net Assessment, mengakui “hipotesis” para peneliti bahwa Putin mengidap sindrom Asperger tidak dapat dibuktikan tanpa melakukan pemindaian otak pada pemimpin Rusia tersebut, demikian yang dilaporkan USA Today.
Salah satu peneliti yang dikutip dalam penelitian tersebut, Dr. Stephen Porges, seorang profesor psikiatri di Universitas North Carolina, menjauhkan diri dari diagnosis tersebut dan mengatakan dia belum pernah melihat laporan lengkapnya, kata USA Today.
Porges mengatakan dia merekomendasikan agar para pejabat AS mencari suasana tenang saat pertemuan mereka dengan Putin, dengan alasan bahwa perilaku dan bahasa tubuh presiden Rusia menunjukkan bahwa dia mengambil sikap defensif pada pertemuan besar, menurut USA Today.
“Jika Anda harus melakukan sesuatu dengannya, Anda tidak ingin berada dalam urusan negara yang besar, tetapi lebih pada situasi satu lawan satu di suatu tempat yang tenang,” kata Porges.
Analis politik Rusia Alexei Makarkin mengatakan klaim tentang Putin dan Asperger “tidak boleh dianggap terlalu serius,” lapor Gazeta.ru.
Makarkin berpendapat bahwa dikeluarkannya laporan Pentagon dimaksudkan untuk membuat Putin terlihat “lebih menjijikkan” pada saat AS sedang mempertimbangkan untuk mempersenjatai pasukan pemerintah Kiev.
“Ini adalah bagian dari pertikaian antara Rusia dan AS yang semakin meningkat tajam,” Makarkin dikutip Gazeta.ru.
Laporan tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa “Presiden Rusia mempunyai masalah ini, sehingga tidak mungkin atau setidaknya sulit untuk bernegosiasi dengannya, dan bahwa (perjuangan) bukan tentang geopolitik, tetapi tentang psikologi,” kata Makarkin kepada Gazeta.ru dilaporkan. .