Para pejabat Ufa telah melakukan segala upaya untuk mempersiapkan KTT BRICS dan SCO yang diadakan di kota Rusia minggu ini, dengan mendorong penduduk untuk pergi berlibur, mengecat semua rumah kayu di pusat kota dengan warna abu-abu dan menyamarkan bangunan-bangunan bobrok di belakangnya. spanduk raksasa yang menggambarkan hal-hal lain.
Pemerintah kota telah menyarankan warga untuk mengambil cuti saat pertemuan puncak berlangsung dari tanggal 8 hingga 10 Juli, kata Menteri Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial di wilayah tersebut, Lenara Ivanova, kepada stasiun radio Russkaya Sluzhba Novostei pada hari Kamis.
“Sangat penting untuk dipahami bahwa kami tidak memaksa siapa pun (untuk berlibur), kami hanya menyarankannya,” katanya seperti dikutip stasiun radio tersebut.
Ivanova mengatakan saran tersebut hanya ditujukan bagi mereka yang bekerja di selatan kota tempat pertemuan puncak tersebut diadakan. Menurutnya, dewan tersebut membantu memperlancar lalu lintas di kawasan tersebut.
Penampilan kota ini juga mengalami beberapa perubahan drastis sebagai persiapan kedatangan para pemimpin dunia. Blogger terkemuka Rusia Ilya Varlamov melaporkan awal bulan ini bahwa potongan besar kain yang menggambarkan pepohonan sedang didirikan di sekitar bangunan tua dan terbengkalai dalam upaya untuk membuat kota terlihat rapi.
Merupakan praktik umum di Rusia jika bagian luar bangunan yang sedang direnovasi ditutup dengan lembaran plastik yang menggambarkan fasad baru yang berkilauan – sebuah kesan seniman tentang seperti apa tampilannya setelah pekerjaan selesai. Namun dalam beberapa tahun terakhir, pihak berwenang mulai menutup-nutupi bahkan bangunan-bangunan yang tidak direnovasi namun terbengkalai, dan menghiasinya dengan tembok palsu untuk kunjungan pejabat tinggi.
Pada tahun 2013, rumah-rumah kayu tua di kota Suzdal disembunyikan di bawah fasad berwarna-warni untuk mengantisipasi kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pendahulunya Dmitry Medvedev juga sering terlihat tergesa-gesa menutupi gedung-gedung di Rusia, dan para pejabat beberapa kali menyerukan hal itu.
Varlamov juga memposting banyak foto di blognya tentang rumah kayu di pusat kota Ufa yang dicat abu-abu dan merah.
“Mereka mengecat seluruh pusat kota dengan warna abu-abu! Aku tidak bercanda. Rumah demi rumah. Seluruh distrik sekarang berwarna abu-abu,” tulisnya di blognya, Senin.
Kepala Republik Bashkortostan di Rusia, yang beribu kota Ufa, Rustem Khamitov mengakui klaim Varlamov memang benar, namun mendesak masyarakat untuk tidak mendramatisasi situasi.
“Kami harus memperbaiki selera kami,” katanya seperti dikutip oleh situs berita lokal Ufacitynews.ru pada hari Rabu.