Beberapa pejabat Rusia berani membayangkan hal yang tampaknya tidak terpikirkan di dunia vodka, yaitu larangan penjualan alkohol seminggu sekali di dua ibu kota negara tersebut.
Meskipun inisiatif ini masih dalam tahap awal, baik kepala badan perlindungan konsumen nasional dan anggota penting Kamar Umum, sebuah badan penasihat Kremlin, mendukung gagasan tersebut pada hari Rabu di tengah laporan media bahwa Moskow dan St. Petersburg. menanggapi prospek itu dengan serius.
Perhatian media yang besar telah menggarisbawahi paradoks alkohol di Rusia – meskipun alkohol mungkin merupakan bagian dari identitas negara tersebut seperti salju dan puisi Pushkin, alkohol juga merupakan masalah yang serius. Konsumsi minuman keras disebut-sebut sebagai salah satu faktor utama tingginya angka kematian di Rusia: Harapan hidup pria Rusia yang lahir pada tahun 2006 hanya 61 tahun, menurut laporan Program Pembangunan PBB.
Pemimpin Soviet terakhir, Mikhail Gorbachev, terkenal gagal dalam upayanya menjinakkan alkoholisme pada tahun 1980-an dengan menerapkan pembatasan produksi dan menaikkan harga. Pada tahun-tahun awal Rusia pasca-Soviet, alkohol dapat dibeli siang dan malam dari kios-kios di hampir setiap jalan dan diminum di trotoar atau gerbong kereta bawah tanah mana pun.
Pada tahun 2013, penjualan di kios dilarang, penjualan alkohol di toko kelontong dihentikan dari pukul 23.00 hingga 08.00, dan konsumsi di ruang publik dilarang. Sekarang ada pembicaraan mengenai langkah radikal lebih jauh. Seorang legislator kota di St. Petersburg, Andrei Anokhin menarik perhatian minggu ini dengan mengatakan dewan kota akan mempertimbangkan pelarangan penjualan alkohol sepanjang hari setiap hari Rabu.
Kemudian seorang anggota parlemen Moskow dilaporkan mengatakan ibu kota Rusia akan membahas tindakan serupa. Anggota parlemen tersebut, Alexei Mishin, kemudian mengatakan bahwa ia telah salah mengutip dan hanya menyarankan bahwa “hari pantang” akan lebih tepat pada hari Jumat, ketika orang-orang Rusia bersiap untuk melakukan indulgensi di akhir pekan.
Tidak ada usulan seperti itu yang diajukan ke Dewan Kota Moskow, katanya. Namun saat itu ide tersebut telah mendapatkan momentumnya. “Tentu saja, kami mendukung gagasan ini. Dan kami akan mendukungnya hingga diadopsi,” kata Anna Popova, kepala badan perlindungan konsumen Rospotrebnadzor, seperti dikutip kantor berita TASS.
Anggota Kamar Umum Dmitri Chugunov juga mendukung pelarangan minuman beralkohol pada hari Jumat di Moskow, dan mengatakan bahwa larangan tersebut harus dilakukan lebih jauh lagi, mengingat bahwa hari Jumat adalah saat banyak warga Moskow pulang ke rumah mereka di luar batas kota. “Pembatasan penjualan alkohol tidak akan berdampak 100 persen tanpa larangan menyeluruh di wilayah lain,” ujarnya, menurut TASS.