KIEV – Gencatan senjata baru di Ukraina timur telah berlangsung selama lebih dari 10 hari, meningkatkan kemungkinan perundingan politik dapat dilanjutkan untuk menyelesaikan konflik tersebut, kata ketua Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa pada Sabtu.
Setelah pertemuan dengan rekan-rekannya dari Rusia, Ukraina dan Perancis pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Jerman mengatakan telah ada kemajuan dan menyatakan harapan akan segera tercapainya kesepakatan mengenai penarikan senjata.
Meskipun gencatan senjata diumumkan pada bulan Februari, baik pasukan Ukraina dan kelompok separatis yang didukung Rusia tetap melakukan serangan artileri sampai mereka memperbarui janji mereka untuk melaksanakan gencatan senjata pada tanggal 1 September, hari dimana anak-anak kembali ke sekolah. Sekitar 8.000 orang telah terbunuh sejak pertempuran dimulai pada bulan April 2014, menurut PBB.
Sekretaris Jenderal OSCE Lamberto Zannier mengatakan dia baru saja datang dari kota tenggara Mariupol dan dekat Shyrokyne, yang merupakan pusat pertempuran baru-baru ini, dan situasinya tenang. Kelompoknya bertugas memantau gencatan senjata.
“Jadi gencatan senjata kini berlangsung lebih dari 10 hari dan ini merupakan kabar baik karena kini membuka ruang untuk mencapai kemajuan di tingkat politik,” katanya kepada The Associated Press.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyinggung gencatan senjata pada hari Sabtu, dan menyebutnya sebagai “pencapaian utama” dari upaya untuk menemukan solusi damai terhadap krisis di Ukraina timur.
Para menteri luar negeri Rusia, Ukraina, Jerman dan Perancis bertemu di Berlin pada Sabtu malam untuk membahas implementasi perjanjian Februari, menjelang pertemuan puncak para pemimpin negara yang diharapkan bulan depan.
Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan ada kemajuan “dalam beberapa hal” mengenai implementasi perjanjian tersebut, yang dicapai di Minsk, kantor berita dpa melaporkan.
Dia menyatakan harapannya bahwa pihak-pihak yang bertikai dapat menandatangani perjanjian minggu depan mengenai penarikan senjata dari garis depan, dan mengatakan bahwa para menteri sepakat bahwa penghapusan ranjau darat dapat dimulai.
Perjanjian Minsk mengatur penyelesaian politik, termasuk pemilihan lokal di daerah-daerah yang berada di bawah kendali separatis, namun pemerintah Ukraina dan kelompok separatis belum dapat menyepakati bagaimana pemilihan tersebut akan diadakan.
Kedua wilayah pemberontak tersebut telah mengumumkan rencana untuk menyelenggarakan pemilu mereka sendiri pada tanggal 18 Oktober dan 1 November, namun pemerintah Kiev mengatakan pemungutan suara tersebut akan melanggar perjanjian gencatan senjata.
Zannier mengatakan OSCE siap mengirimkan pemantau internasional untuk menyaksikan pemilu tersebut jika “pemerintah Ukraina memberi tahu kami ‘Ya, pemilu tersebut didasarkan pada hukum Ukraina’.”