Presiden Valentin Balakhnichev dari Federasi Atletik Rusia (VFLA) mengkritik Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF) dalam pidato terakhirnya mengenai peran tersebut pada hari Selasa.
“Saya ingin meminta IAAF menciptakan keseimbangan yang lebih adil,” ujarnya pada pertemuan sesi VFLA sebelum resmi mengundurkan diri dari jabatannya.
“Ketika 90 tes darah diambil dari olahragawan Rusia dan hanya sembilan yang dilakukan di Inggris dalam periode yang sama, itu tidak adil,” tambah Balakhnichev.
“Hukum rata-rata akan merugikan kita. Tidak adil jika memusatkan seluruh perhatian Anda hanya pada beberapa negara.”
Badan anti-doping Rusia (RUSADA) bulan lalu mengumumkan bahwa tiga Olga Kaniskina, Valery Borchin dan Sergei Kirdyapkin, juara dunia Sergei Bakulin dan peraih medali perak dunia 2011 Vladimir Kanaykin telah diskors karena pelanggaran doping.
Atlet Rusia yang terlibat dalam insiden doping besar akan menghadapi proses disipliner dalam tiga bulan ke depan ketika olahraga tersebut mencoba menghadapi “krisis”, kata IAAF pada Senin.
IAAF dan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) meluncurkan penyelidikan terhadap ras Rusia setelah sebuah film dokumenter televisi Jerman yang disiarkan oleh ZDF/ARD pada bulan Desember menuduh adanya doping yang meluas.
Tuduhan tersebut tidak diverifikasi dan Balakhnichev mengecamnya sebagai “kebohongan”.
Namun, Balakhnichev mengakui pemberantasan penggunaan narkoba di Rusia belum cukup berhasil.
“Masalah terbesarnya adalah bekerja di wilayah negara kita,” katanya.
“Sampai saat ini, mereka tidak menerima tanggung jawab apa pun. Bagi mereka, selalu mengejutkan jika ada yang kedapatan mengonsumsi obat-obatan terlarang.”
Salah satu pelatih top Rusia, Ivan Bitsenko, mengatakan tanggung jawab atas pelanggaran narkoba ada di tangan para atlet.
“Pelatih harus disalahkan atas pelanggaran narkoba sebanyak 10 persen. Para atlet telah mempelajari obat mana yang harus diminum dan dapat menyuntik diri mereka sendiri. Lemari es dan loker atlet di kamp pelatihan penuh dengan obat-obatan yang mencurigakan,” kata Bitsenko.
Balakhnichev membenarkan keputusannya untuk mundur sebagai presiden.
“Saya menyerahkan kendali kepada wakil presiden, Vadim Zelichenok, dan federasi dalam keadaan sehat. Tidak ada utang,” ujarnya.
“Satu-satunya masalah adalah doping. Ini juga merupakan hak saya untuk melanjutkan perjuangan hukum saya melawan saluran televisi ARD.
“Saya tidak menyesal telah mengundurkan diri dan saya tidak kesal dengan apa pun. Semua yang terjadi adalah kesalahan saya,” tambah Balakhnichev.
Valentin Maslakov, yang mengundurkan diri sebagai pelatih kepala atletik Rusia pada 23 Januari, akan mengambil peran baru sebagai penanggung jawab tim sprint negara tersebut.