Investor asing membeli sekitar 60 persen saham sekunder yang diterbitkan di bursa saham Moskow, menunjukkan minat terhadap saham-saham Rusia dari luar negeri, kata seorang pejabat Bank Sentral Rusia pada hari Rabu.
Sergei Shvetsov, wakil ketua pertama Bank Sentral, mengatakan sekitar 40 persen permintaan berasal dari Rusia, 15 persen dari investor Asia, 33 persen dari investor Eropa, dan 10 persen dari Amerika Serikat.
“Kami tidak yakin akan ada permintaan sebesar ini,” katanya kepada wartawan pada konferensi perbankan di St. Petersburg. kata Petersburg. “Bagi kami ini adalah kejutan positif, yang menunjukkan adanya minat terhadap saham Rusia.”
Bank Sentral Rusia sebelumnya mengatakan telah menjual 267,3 juta saham di bursa dengan harga 60 rubel ($1,75) per saham. Ketentuan yang dipublikasikan menunjukkan bahwa penawaran tersebut dibuat dengan diskon 8 persen dari harga penutupan hari Selasa, yang menghasilkan $468 juta.
Bank tersebut mengatakan masalah ini mengalami kelebihan permintaan beberapa kali, dan tawaran dari 96 investor puas.
Shvetsov mengatakan investor terbesar Rusia adalah Dana Investasi Langsung Rusia, sebuah dana ekuitas swasta milik negara yang mengakuisisi 6,3 persen pasar saham pada tahun 2012.
IMF mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka berinvestasi dalam penerbitan ekuitas terbaru sebagai bagian dari konsorsium yang mencakup investor institusi internasional dari Tiongkok, Singapura, UEA, Qatar, Amerika Serikat, dan Jerman.
Namun pihaknya tidak memberikan rincian mengenai besaran investasi tersebut.
Shvetsov mengatakan bahwa dana negara, termasuk Dana Investasi Langsung Rusia, mengakuisisi 20 persen dari penawaran saham terbaru.
Sumber perbankan mengatakan kepada Reuters pada hari Selasa bahwa Bank Sentral menjual 11,75 persen saham yang mewakili setengah kepemilikan sahamnya di bursa saham.
Harga penawaran sebesar 60 rubel berada di ujung bawah kisaran harga indikatif 60-65,05 rubel, menurut ketentuan penawaran yang ditunjukkan kepada Reuters oleh sumber perbankan.
Bank Sentral mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya bermaksud untuk menjual seluruh sahamnya di pasar saham sebagai bagian dari rencana pemerintah yang disetujui tahun lalu.
Rencana tersebut bertujuan untuk mengakhiri konflik kepentingan, karena Bank Sentral bertanggung jawab atas keseluruhan regulasi pasar keuangan pada tahun lalu.
Privatisasi juga merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan infrastruktur pasar keuangan seiring upaya Rusia untuk mengubah Moskow menjadi pusat keuangan internasional.
Bursa Moskow, platform perdagangan saham, obligasi, mata uang, dan derivatif terbesar di Rusia, dibentuk pada tahun 2011 setelah penggabungan dua bursa saham terbesar di Moskow, MICEX dan RTS.
Lihat juga:
Kudrin ditunjuk sebagai kepala Dewan Pertukaran Moskow