Belarusia akan menjadi tuan rumah pembicaraan antara Ukraina, Rusia, dan Organisasi Keamanan dan Hak OSCE mengenai krisis di Ukraina timur, kata kantor Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, Rabu.
Tidak disebutkan kapan pembicaraan akan berlangsung, tetapi Presiden Ukraina Petro Poroshenko meminta Lukashenko untuk menjadi tuan rumah pada hari Kamis dan untuk fokus mengamankan akses ke lokasi di mana sebuah pesawat Malaysia jatuh di timur Ukraina.
Tidak ada indikasi bahwa separatis pro-Rusia yang memerangi militer Ukraina akan menghadiri pembicaraan tersebut, meskipun kantor Lukashenko mengatakan “semua pihak yang berkepentingan” diundang.
Pembicaraan itu diharapkan melibatkan duta besar Rusia untuk Kiev, Mikhail Zurabov, dan mantan Presiden Ukraina Leonid Kuchma, yang telah bertemu beberapa kali sejak krisis di Ukraina dimulai tetapi gagal mendapatkan terobosan.
Pertempuran di timur Ukraina mencegah perwakilan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa mencapai lokasi kecelakaan untuk hari ketiga berturut-turut pada hari Selasa.
“Keputusan dibuat di tingkat politik untuk memastikan keamanan di lokasi,” kata Michael Bociurkiw, juru bicara OSCE di Ukraina pada hari Rabu. “Hari ini, sejauh yang kami tahu, kami tidak akan pergi ke sana.”
Sebuah konvoi OSCE dicegat oleh pemberontak sekitar 10 kilometer di luar kota Donetsk pada Rabu pagi karena pertempuran lebih jauh di sepanjang rute tersebut, namun pejabat OSCE kemudian membantah bahwa konvoi tersebut berusaha mencapai lokasi kecelakaan.
Poroshenko ingin pembicaraan di Minsk juga membahas pembebasan sandera yang menurut Kiev ditahan oleh pemberontak di Ukraina timur, kata kepresidenan Ukraina dalam sebuah pernyataan di Facebook.
Dia tampaknya telah meminta bantuan ke Belarusia karena bekas republik Soviet itu adalah sekutu Moskow tetapi juga memiliki hubungan yang kuat dengan Ukraina.
Otoritas regional di Donetsk, salah satu wilayah yang paling parah dilanda pertempuran di Ukraina timur, mengatakan pada Rabu pagi bahwa 19 orang tewas dalam 24 jam terakhir.
Serangan militer Kiev telah memaksa pemberontak keluar dari beberapa daerah yang mereka kuasai kecuali benteng mereka di dalam dan sekitar kota Donetsk dan Luhansk, dan pertempuran telah meningkat sejak jatuhnya pesawat pada 17 Juli yang menewaskan 298 orang.
Barat mengatakan pemberontak mungkin menembak jatuh pesawat secara tidak sengaja dan menuduh Rusia mempersenjatai mereka. Moskow menyangkal hal ini.
Lihat juga:
Pesawat Malaysia jatuh di Ukraina timur yang dilanda konflik
OSCE melarang akses ke lokasi kecelakaan oleh pria bersenjata ‘mabuk’