BRUSSELS – Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Antonov menjadi target utama sanksi baru yang secara resmi didukung oleh para menteri luar negeri Uni Eropa pada hari Senin, kata sumber diplomatik kepada Reuters.
Utusan dari 28 pemerintah Uni Eropa pekan ini menyetujui daftar orang-orang dan organisasi Rusia dan Ukraina pro-Moskow yang akan ditambahkan ke daftar sanksi Uni Eropa dalam tanggapan terbaru mereka terhadap kekerasan yang dilakukan oleh pemberontak pro-Moskow di Ukraina.
Daftar tersebut, yang akan disampaikan kepada para menteri pada hari Senin, mencakup 19 individu Ukraina atau Rusia dan sembilan organisasi, salah satunya adalah Rusia. Nama mereka masih dirahasiakan untuk saat ini.
Namun, sumber-sumber diplomatik mengatakan pada hari Jumat bahwa Antonov, salah satu dari beberapa deputi Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, akan menjadi orang paling senior dari lima orang Rusia dalam daftar tersebut, bersama dengan 14 separatis Ukraina. Beberapa negara Uni Eropa yang berhaluan keras telah mendorong sanksi terhadap Shoigu sendiri.
Komprominya adalah menargetkan Antonov, kata sumber tersebut.
Pada usia 59 tahun, ia adalah diplomat lama yang bertanggung jawab atas kerja sama militer internasional.
Ia memiliki pengalaman luas dalam negosiasi mengenai isu-isu seperti senjata kimia dan biologi serta non-proliferasi senjata nuklir.
Dia telah melontarkan beberapa komentar blak-blakan dalam beberapa bulan terakhir yang mungkin membuat jengkel Barat, termasuk menuduh NATO pada bulan Desember mengubah Ukraina menjadi “garis depan konfrontasi” dengan Rusia.
Antonov tercatat sebagai salah satu peserta konferensi keamanan tahunan yang berlangsung di kota Munich, Jerman.
UE sedang bersiap untuk memperluas daftar sanksinya ketika dua pemimpin UE, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Francois Hollande, terbang ke Moskow dalam upaya terakhir untuk merundingkan perjanjian damai bagi Ukraina.
Para pemimpin UE telah berjuang untuk mempertahankan sikap bersama melawan Moskow setelah menerapkan serangkaian sanksi tahun lalu yang merugikan perekonomian UE dan mengkhawatirkan pemerintah UE yang lebih memilih pendekatan yang lebih damai terhadap Rusia.
Moskow menyangkal keterlibatan langsung dalam konflik Ukraina meskipun NATO mengklaim bahwa pasukannya mendukung pemberontak.
Para pemimpin UE akan bertemu pada pertemuan puncak di Brussels Kamis depan di mana mereka mungkin meminta eksekutif UE untuk menyusun tindakan lebih lanjut yang mungkin dilakukan terhadap Rusia.
Para diplomat mengatakan bahwa pengetatan pembatasan akses perusahaan-perusahaan besar Rusia terhadap pendanaan dapat dipertimbangkan. Namun, perpecahan internal mungkin membatasi kemampuan UE untuk berbuat lebih banyak.