Para pemimpin Eropa akan meminta kepala kebijakan luar negeri mereka minggu depan untuk menyusun rencana untuk melawan “kampanye disinformasi” Rusia mengenai konflik di Ukraina, menurut rancangan kesimpulan dari pertemuan puncak Uni Eropa.
Para pemimpin UE, yang bertemu pada 19-20 Maret, akan memberikan waktu tiga bulan kepada Perwakilan Tinggi Luar Negeri Federica Mogherini – hingga pertemuan puncak mereka berikutnya pada bulan Juni – untuk mencari cara bagaimana mendukung kebebasan media dan nilai-nilai Eropa di Rusia.
“Dewan Eropa menggarisbawahi perlunya untuk menantang kampanye disinformasi Rusia yang sedang berlangsung dan mengundang Perwakilan Tinggi… untuk menyiapkan rencana aksi mengenai komunikasi strategis untuk mendukung kebebasan media dan nilai-nilai UE di hadapan Dewan Eropa pada bulan Juni,” bunyi konsep tersebut. .
“Kami menyambut baik pembentukan tim komunikasi sebagai langkah pertama dalam hal ini,” bunyi draf tersebut.
Stasiun TV yang didanai pemerintah Rusia, seperti RT, yang mengudara dalam bahasa Inggris, Spanyol, Arab, Jerman, dan Prancis, secara bertahap memperluas operasinya. Banyak lembaga penyiaran Barat mengurangi layanan berbahasa Rusia mereka setelah Perang Dingin.
Sputnik
Para diplomat UE mengatakan UE harus menemukan cara untuk mengatasi disinformasi Rusia di Rusia sendiri, serta di negara-negara Eropa Barat seperti Jerman dan di negara-negara tetangga UE Rusia yang memiliki minoritas besar di Rusia, seperti negara-negara Baltik.
Televisi domestik Rusia, di bawah kendali kuat negara, menggambarkan pemberontakan pro-Rusia di Ukraina timur sebagai respons spontan terhadap kudeta oleh pasukan nasionalis Ukraina di Kiev. Negara-negara Barat menuduh Moskow menghasut pertempuran, memasok senjata dan pasukan – sesuatu yang dibantah oleh Kremlin.
November lalu, Rusia meluncurkan sebuah organisasi media modern dengan ratusan jurnalis di luar negeri yang bertujuan untuk menghentikan dunia dari apa yang mereka sebut sebagai propaganda agresif Barat – yang menamakannya Sputnik, yang mirip dengan Perang Dingin.
Koresponden RT yang berbasis di London, Sara Firth, mengundurkan diri pada bulan Juli lalu karena liputan stasiun tersebut mengenai jatuhnya pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH17, dan menuduhnya memberikan “informasi salah yang sangat mencolok”.
Empat bulan sebelumnya, koresponden RT yang berbasis di Washington, Liz Wahl, mengundurkan diri saat siaran langsung, dan menyalahkan jaringan tersebut yang “menutupi” intervensi militer Moskow di Krimea.
“Ada kekhawatiran yang semakin besar mengenai propaganda Rusia dan hal ini kini mulai mencapai puncaknya,” kata seorang diplomat Uni Eropa.